Advertorial

Ramai Rebusan Pembalut Jadi Narkoba, Ternyata Narkoba Paling Mematikan Itu Kecubung!

Adrie Saputra
Adrie Saputra

Editor

Fenomena remaja di Jawa Tengah yang mengkonsumsi air rebusan pembalut menjadi pengganti konsumsi narkotika mulai marak terjadi.
Fenomena remaja di Jawa Tengah yang mengkonsumsi air rebusan pembalut menjadi pengganti konsumsi narkotika mulai marak terjadi.

Intisari-Online.com - Fenomena remaja di Jawa Tengah yang mengkonsumsi air rebusan pembalut menjadi pengganti konsumsi narkotika mulai marak terjadi.

Para remaja mengonsumsi air rebusan itu karena ingin merasakan sensasi mengonsumsi narkotika.

Dinas Kesehatan Kota Semarang Jawa Tengah segera meneliti kandungan dari air rebusan pembalut itu.

Tim akan diterjunkan untuk meneliti sejauh mana dampak buruknya bagi tubuh manusia.

Baca Juga : Claudio Martinez Diciduk karena Ganja, 'Narkoba' yang Sudah Dilegalkan oleh WHO, Asal...

''Kalau di lapangan seperti itu ya perlu ada tindakan pencegahan," ucap Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Semarang Sarwoko Oetomo saat ditemui di sela kegiatan "Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan Prediabetes" di Novotel, Semarang, Rabu (7/11/2018).

Sarwoko mengaku telah mendengar kabar perilaku remaja yang mengkonsumsi air di luar kewajaran tersebut.

Untuk saat ini, Dinkes Kota Semarang akan melakukan penelitian terlebih dulu sebelum menyampaikan kandungannya ke publik.

"Nanti setelah ada hasil penelitian dampak dari kebiasaan ini akan kami sampaikan," tambahnya.

Baca Juga : Terkenal Sadis, Gembong Narkoba El Pacho Ternyata Mohon-mohon untuk Lakukan Ini Kepada Istrinya Sebelum Sidang

Dijelaskannya, tim kesehatan nantinya meneliti zat-zat yang terkandung di dalam pembalut tersebut. Tim juga akan melihat dampak bagi tubuh seorang jika mengkonsumsi hal itu.

''Kalau secara nalar itu jelas penyimpangan dan tidak sehat," tambahnya.

Sejumlah remaja di Jawa Tengah sendiri dilaporkan mengkonsumsi air rebusan pembalut.

Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah, AKBP Suprinarto mengatakan, minum air pembalut menjadi salah satu alternatif remaja untuk mendapat efek seperti konsumsi narkotika.

Baca Juga : Ibunya Rutin Minum Teh Kratom Saat Hamil, Bayi Ini Terlahir Seperti Orang 'Kecanduan' Narkoba

Konsumsi air rebusan dinilai lebih murah ketimbang membeli narkotika yang dinilai mahal.

"Jadi, pembalut bekas pakai itu direndam. Air rebusannya diminum," kata Suprinarto.

BNN, kata dia, telah menemukan kejadian itu di berbagai daerah di Grobogan, Kudus, Pati, Rembang dan Kota Semarang bagian Timur.

Mayoritas pengguna adalah anak remaja usia 13-16 tahun.

BNN, sambung dia, belum bisa menindak kejadian ini karena tidak ada dasar hukumnya.

Air rebusan dinilai belum termasuk dalam kategori zat-zat berbahaya atau terlarang.

Baca Juga : Masukkan 15 Telur Rebus ke Anusnya, Pria Ini Terpaksa Harus Dioperasi

Namun berbicara mengenai zat-zat yang berbahaya, ternyata skopolamin adalah salah satunya.

Skopolamin adalah obat yang dikenal dengan sebutan 'The Devil's Breath' atau nafas setan, obat ini dibuat dari tanaman Borrachero.

Di Indonesia, tanaman ini biasa disebut kecubung.

Dilansir dari thereadersfile.com, dalam sebuah film dokumenter berjudul 'the world’s scariest drug’ pada tahun 2013 diketahui skopolamin mengubah siapa yang mengonsumsinya menjadi zombie.

Baca Juga : Hati-hati, Ada Penipuan yang Melibatkan Aplikasi MyTelkomsel, Ini Modus dan Bahayanya

Dalam upayanya untuk mencari informasi lebih lanjut tentang obat-obatan misterius tersebut, Ryan Duffy jurnalis dari Vice Media terbang ke Amerika Selatan.

Dia mewawancarai mereka yang menangani obat tersebut dan juga mereka yang telah menjadi korbannya.

Seorang pengedar narkoba dari ibukota Bogota menceritakan tentang bahaya yang paling mengerikan dari narkoba jenis itu adalah metode pengaplikasiannya yang sangat sederhana.

Ya, hanya dengan meniupkan skopolamin di hadapan orang yang sedang lewat di jalan, dalam hitungan menit dia akan berada dalam pengaruh obat yang tidak berasa dan berbau tersebut.

"Anda bisa membimbing mereka kemanapun Anda mau, mereka seperti anak kecil," jelasnya.

Baca Juga : Meski Telah Dikupas, Kentang yang Berubah Hijau Tetap Berbahaya, Bahkan Bisa Sebabkan Kelumpuhan

Satu gram skopolamin mirip dengan satu gram kokain, bahkan pengedar tersebut menyebutnya lebih buruk daripada antraks.

Dalam dosis tinggi obat ini juga dapat menyebabkan kematian.

Selain mengubah menjadi zombie, skopolamin dapat menghilangkan ingatan mereka yang terkena, korban tidak ingat apa yang terjadi.

Cerita merajalela di seluruh Kolombia dimana orang-orang tidak tahu jika dia diperkosa, rekening bank mereka dikosongkan, bahkan membuat korban rela menyerahkan organnya.

Hal ini membuat skopolamin menjadi senjata efektif bagi pengedar narkoba, pencuri hingga pelacur, seperti yang ditunjukkan dalam film dokumenter produksi Vice Media itu.

Baca Juga : Tingkat Adiktif Biskuit Lebih Tinggi Dibanding Narkotika ?

Tahun 2016, polisi Kolombia melaporkan hampir 1.200 kasus orang yang menjadi korban kejahatan dengan menggunakan skopolamin dan obat zombie lainnya.

Dilansir dari Daily Mail Menurut British Journal of Clinical Pharmacology, obat ini juga dikenal sebagai hyoscine yang menyebabkan tingkat kehilangan ingatan yang sama dengan diazepam.

Di zaman kuno, obat tersebut diberikan kepada gundik (perempuan) yang memiliki hubungan di luar perkawinan dengan pemimpin Kolombia di mana mereka dikuburkan hidup-hidup.

Sedangkan di zaman modern, CIA menggunakan obat itu sebagai bagian dari interogasi Perang Dingin, dengan harapan menggunakannya seperti serum kebenaran.

Susunan kimia skopolamin juga dapat menyebabkan halusinasi yang kuat.

Kabarnya ibu-ibu Kolombia sampai memperingatkan anak-anak mereka untuk tidak tertidur di bawah pohonnya, meskipun tampak sejuk dan rindang dengan warna bunganya yang menawan.

Artikel Terkait