Advertorial

Polisi Ini Justru Belikan Kemeja dan Dasi yang Dicuri Seorang Pria. Alasannya Sangat Menyentuh

Ade Sulaeman

Editor

Tidak selamanya polisi menghukum pelaku kejahatan dengan penjara. Seperti yang dilakukan oleh polisi di Kanada ini.
Tidak selamanya polisi menghukum pelaku kejahatan dengan penjara. Seperti yang dilakukan oleh polisi di Kanada ini.

Intisari-Online.com – Umumnya, petugas kepolisian tidak memberikan pelaku kriminal yang tertangkap dengan kesempatan kedua.

Namun ada seorang polisi di Kanada yang memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua saat tahu alasan pelaku melakukan pencurian.

Niran Jeyanesan adalah seorang polisi di Toronto, Kanada.

Suatu hari ia menanggapi laporan petugas keamanan di toko Walmart di sana.

Menurut petugas keamanan, seorang remaja usia 18 tahun mencoba mencuri sebuah kemeja, dasi, dan kaus kaki.

Polisi Niran pun jadi heran dengan benda-benda yang tidak biasa untuk dicuri seorang remaja, dan menginterogasinya.

“Awalnya remaja itu gelisah untuk berbicara, kemudian ia mengungkapkannya,” cerita Niran Jeyanesan kepada Life Daily.

Remaja itu bercerita bahwa ayahnya sakit dan tidak bisa bekerja.

Karena itu ia berusaha mencari pekerjaan untuk membantu mengurangi beban keuangannya, dengan cara mendapatkan sebuah pekerjaan.

Untuk itu, ia butuh pakaian yang pantas untuk wawancara kerja yang diterimanya. Itu sebabnya ia terpaksa mencuri pakaian.

Dalam kasus ini, polisi Niran percaya dengan cerita remaja itu.

Polisi yang baik hati itu pun berbicara kepada manajer toko dan membayar semua pakaian itu dengan uangnya sendiri.

Ia membawa remaja itu ke kantor polisi, tetapi kemudia membebaskannya tanpa tuduhan apapun.

Berkat bantuan Niran, remaja itu pun lolos wawancara kerja dan mendapat sebuah pekerjaan.

“Ini adalah sebuah kasus yang membolehkan kami untuk menggunakan kebijaksanaan. Anda dapat melihat kebenaran dari remaja ini yang mencoba melakukan sesuatu dengan hidupnya,” kata Nisan Jeyanesan.

“Ini adalah sebuah kesempatan di mana kira melakukan sesuatu yang baik. Kita semua pernah salah dan seseorang, pada satu titik, memberikan kita sebuah kesempatan kedua.”

Artikel Terkait