Advertorial

Ketika Sekelompok Pemenang Hadiah Nobel Memprediksi 'Kiamat'

Moh Habib Asyhad

Editor

Dalam sebuah survei, orang-orang cerdas itu mengungkapkan ketakutan mereka bahwa perang nuklir, bencana lingkungan, dan Facebook akan menimbulkan risiko bagi masa depan umat manusia.
Dalam sebuah survei, orang-orang cerdas itu mengungkapkan ketakutan mereka bahwa perang nuklir, bencana lingkungan, dan Facebook akan menimbulkan risiko bagi masa depan umat manusia.

Intisari-Online.com -Sekitar 50 pemenang Hadiah Nobel telah memprediksi 10 ancaman terbesar bagi umat manusia.

Dalam sebuah survei, orang-orang cerdas itu mengungkapkan ketakutan mereka bahwa perang nuklir, bencana lingkungan, dan bahkan Facebook akan menimbulkan risiko bagi masa depan umat manusia.

(Baca juga:Akan Terjadi Kiamat Nibiru yang Menjadi Akhir Zaman pada 21 Agustus Besok, Anda Percaya?)

Belum lama ini Times Higher Education bertanya kepada orang-orang pintar itu seputar “ancaman terbesar bagi umat manusia”.

Para ahli yang menjawab itu dikenal sebagai peraih penghargaan dan mewakili seperempat pemenang Hadiah Nobel dalam bidang fisika, kimia, fisiologi, kedokteran, dan ekonomi. Mereka juga dianggap sebagai orang-orang terpintar di dunia.

Lebih dari sepertiga (34 persen) mengatakan bahwa kenaikan populasi atau degradasi lingkungan mewakili risiko apokaliptik yang paling besar.

Di tempat kedua adalah perang nuklir, lalu ada penyakit menulir, dan serangga yang resisten terhadap obat.

Kecerdasan buatan juga disorot sebagai risiko, juga keegoisan, ketidaksetaraan, terorisme, dan bahkan Donald Trump.

Facebook dan obat-obatan juga disebut sebagai ancaman, masuk 10 besar setelah keduanya diidentifikasi oleh salah satu responden.

“Manusia sangat sibuk dengan eksperimen perubahan iklim terbesar sejak zaman es,” ujar John Mather, seorang ilmuwan kosmologi senior di NASA, kepada Times Higher Education, yang melakukan survei tersebut.

Dengan ketegangan antara Korea Utara yang punya nuklir dengan Amerika Serikat, tak mengherankan bila 23 persen mengatakan bahwa perang nuklir dapat menyebabkan kiamat.

(Baca juga:9 Cara Nyata Menuju Akhir Dunia (01))

Seorang pintar dari Israel sangat khawatir dengan “diktator yang masih hangat.” Sementara si pintar dari Jerman merasa gugup dengan “rezim populis yang memiliki senjata nuklir.”

Tak salah, dua orang itu, secara khusus menunjuk kepada sosok Donald Trump.

“Saya rasa sains tidak bisa berbuat banyak kepadanya,” ujar salah seorang responden.

Meski demikian, beberapa ilmuwan percaya kita bisa bertahan dan bahkan lebih berkembang setelah masa hancur-hancuran itu.

“Spesies manusia adalah sosok yang sukses membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik,” ujar salah seorang yang lain.

Bahkan jika kita menghancurkan dunia dan menyebabkan kepunahan massal yang membuatnya tidak dapat dihuni, ia percaya bahwa manusia bisa bertahan dengan terbang ke luar angkasa.

“Skema asuransi utama adalah membuat manusia menjadi spesies multiplanet,” ujar seorang peramal.

“Dan sains jelas punya peran besar terhadap hal itu.”

(Baca juga:Oleh Para Ilmuwan, Dua Lubang Hitam Ini Disebut akan Berdansa hingga Hari Kiamat Nanti)

Elon Musk adalah salah satu dari banyak orang yang sudah memikirkan ide itu.

Musk sebelumnya mengklaim bahwa Mars punya lapisan planet. Ia juga menyarankan agar dijatuhkan bom nuklir di permukaannya untuk memanaskan atmosfernya sehingga membuatnya cocok untuk kolonisasi manusia.

Artikel Terkait