Advertorial

Selama Ini yang Kita Lalukan Kurang Benar, Begini Trik Super Sederhana Membuat si Kecil Lebih Banyak Makan Sayur

Moh Habib Asyhad

Editor

Kita tidak perlu berpura-pura bahwa sepotong brokoli, atau wortel, atau bayam, laiknya pesawat yang terbang di depan mulut dan siap ditangkap.
Kita tidak perlu berpura-pura bahwa sepotong brokoli, atau wortel, atau bayam, laiknya pesawat yang terbang di depan mulut dan siap ditangkap.

Intisari-Online.com -Rasanya tidak ada yang tidak mendapat nasihat ini dari orangtua: “Ayo makan sayur, supaya sehat.”

Benar, kita semua dibesarkan dengan anjuran itu, tapi seberapa banyak dari kita yang benar-benar menyukai sayur? Itu juga, rasanya berlaku pada anak-anak kita saat ini.

Baru-baru ini para periset menemukan trik super sederhana untuk membuat anak-anak lebih banyak makan sayur.

(Baca juga:Vegetarian Asal Inggris Ini Hanya Makan Sayur dan Buah Mentah Serta 150 Pisang per Minggu, Sehatkah?)

Kita tidak perlu berpura-pura bahwa sepotong brokoli, atau wortel, atau bayam, laiknya pesawat yang terbang di depan mulut dan siap ditangkap.

Jangan pula beranggapan bahwa memotong sayuran-sayuran itu akan membuat si kecil lebih mudah menerimanya.

Harap dicatat, menurut riset itu, anak-anak lebih menyukai makan wortel bila ia disajikan secara utuh alih-alih dipotong dadu.

Periset di Center for Advanced Sensory Science di Deakin University, Melbourne, Australia, melakukan studi di mana anak-anak diberi satu kotak 500 gram wortel yang dikupas dan meminta mereka memakan sebanyak yang mereka suka.

Keesokan harinya, mereka diberi satu kota lagi, tapi yang ini berisi wortel-wortel yang sudah dipotong dadu. Mereka juga diminta untuk memakan wortel sebanyak yang mereka ingin.

(Baca juga:Mete Antisariawan, Wortel Antikanker, Pisang Bikin Tenang Asam Lambung; Masih Meragukan Khasiat Sayur dan Buah-buahan?)

Dan hasilnya, selama tes, anak-anak mengonsumsi wortel yang dikupas tanpa dipotong sekitar sepuluh persen lebih banyak daripada wortel yang dipotong dadu.

Menurut dosen senior di Deakin University, Dr. Gie Liem, kecenderungan itu disebabkan oleh sesuatu yang disebut “unit-bias”.

“Unit ini menciptakan norma konsumsi, yang memberi tahu konsumen berapa banyak yang harus mereka makan,” ujarnya.

“Dalam kasus ini, anak-anak mengonsumsi satu wortel utuh saat disajikan dalam bentuk wortel utuh, menunjukkan bahwa begitu anak-anak mulai makan wortel utuh kemungkinan besar mereka akan menghabiskannya.”

Selain itu, trik ini juga dianggap akan menghemat tenaga orangtua karena tidak perlu memotong wortel atau sayur-sayur itu.

Dr Liem juga menyarankan menggunakan teknik ini untuk memperbaiki pola makan pada anak.

(Baca juga:Inilah Enam Alasan Untuk Mengonsumsi Brokoli Secara Teratur)

“Misalnya memotong satu blok coklat dalam potongan yang lebih kecil untuk mengurangi konsumsi cokelat,” ujarnya.

Artikel Terkait