Salbutamol atau aminofilin supositoria dalam bentuk tablet atau obat hirup bila di rumah Anda ada penderita asma bronkiale. Perhatikan: obat hirup untuk anak-anak takarannya lebih kecil. Jangan lupa: pelajari betul cara menggunakan obat hirup.
Tablet CTM dan tablet deksametason bila ada anggota keiuarga yang menderita alergi terhadap makanan atau obat tertentu. Bila kita yakin bahwa kulit merah dan gatal setelah makan udang itu gejala alergi, segeralah minum kedua tablet itu, masing-masing satu. Anak usia sekolah diberi ½ tablet CTM dan ½ atau satu tablet deksametason.
Keiuarga paruh baya dan lanjut usia, pola penyakitnya juga tentu berbeda: keluhan saluran cerna (mual, kembung, mules, sembelit), gangguan tidur, penyakit jantung, hipertensi, penyakit kencing manis, rematik.
Jadi, obat yang perlu ditambahkan pada KORT meliputi:
Baca Juga : Pegulat Profesional Roman Reigns Idap Leukemia, Ini 4 Metode Pengobatan Leukemia
Berbagai antasida yang digabung dengan obat pelemas usus (antispasmodik).
Merek obat ini banyak dan dapat dibeli bebas. Pirenzepin baik sekali untuk mengatasi asam lambung, metoklopramid (Primperan) untuk mengatasi mual, sedangkan sediaan bismut dapat mengatasi kembung. Ketiga obat ini merupakan obat wajib apotek.
Cairan parafin seperti yang terdapat dalam Laxadine, dapat dibeli bebas, sementara obat sembelit lain yang dipasarkan dengan nama Dulcolax merupakan obat bebas terbatas yang harus hati-hati digunakan.
Obat mules seperti Buscopan, harus digunakan di bawah pengawasan dokter. Kalau kita mengalami serangan mules tengah malam, upaya darurat untuk menanggulanginya adalah dengan menghangatkan perut dengan botol panas atau minyak atsiri.
Baca Juga : Kisah Indra Qadarsih, Putera Titi Qadarsih yang Bebas dari Narkoba Tanpa Obat
Obat batuk berdahak misalnya yang mengandung asetilsistein atau bromheksin, tidak perlu disimpan dalam KORT sebab kita bisa membelinya esok atau lusa, bahkan tidak sama sekali, karena minum air dalam jumlah banyak pun sudah sama manjurnya. Selain itu, sirup obat tidak baik disimpan lama.
Dalam keadaan tertentu, KORT juga perlu diisi dengan obat-obat khusus. Yang termasuk kelompok ini antara lain:
Tablet isosorbid dinitrat untuk penderita angina pectoris (penyakit jantung koroner yang gejalanya sering berupa serangan nyeri dada). Tablet ini digunakan dengan ditaruh di bawah lidah dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter dan atas saran dokter.
Tanyakanlah kepada dokter cara penggunaannya yang tepat dan tanda bahaya yang mengharuskan penderita angina pectoris segera menggunakan tablet ini.
Baca Juga : 4 Obat Anti Flek Hitam karena Usia, Bisa Dibikin Sendiri Lho!
Obat penenang semacam diazepam mungkin perlu disimpan kalau insomnia sangat mengganggu. Biarkanlah dokter yang memilih obat penenang terbaik untuk pasien sebab insomnia banyak bentuknya dan berbeda obatnya.
Selain itu pastikan obat itu aman dari penyalahgunaan oleh anggota keluarga lainnya. Kalau dirasa tidak aman, sebaiknya obat penenang tidak disimpan dalam KORT.
Salep atau jeli yang mengandung diklofenak atau piroksikam mungkin diperlukan untuk radang sendi yang memang berat yang mungkin tidak tertolong oleh obat gosok biasa.
Obat-obat khusus lainnya adalah obat-obat yang memang dipergunakan rutin untuk penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, lemah jantung, kencing manis, tuberkulosis, dsb.
Baca Juga : Cara Mengobati Sifilis Secara Alami Tanpa Efek Samping, Yuk Simak!
Obat-obat itu harus diminum dengan aturan tertentu, jadi pastikanlah agar persediaannya tidak "putus". Begitu Cuma terisa 2 - 3 tablet lagi, segera temui dokter untuk pemeriksaan ulang atau meminta resep baru.
Dari daftar yang panjang ini, tidak semua perlu kita sediakan dalam KORT. Akan merupakan pemborosan kalau obat-obat itu ternyata tidak banyak digunakan.
Apalagi obat yang kemasannya telah dibuka umumnya tidak bisa disimpan lama. Penderitalah yang paling tahu penggunaannya, maka ia pula yang menentukan apakah ia perlu menyimpannya dalam KORT.
Baca Juga : Cara Mengatasi Sakit Gigi dengan Bahan Alami: 8 Obat Ini Mudah Dibuat!
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR