Advertorial

Pegulat Profesional Roman Reigns Idap Leukemia, Ini 4 Metode Pengobatan Leukemia

Moh. Habib Asyhad
Mentari DP
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Roman Reigns mengumumkan bahwa dia telah menderita leukemia, salah satu jenis kanker, selama 11 tahun.
Roman Reigns mengumumkan bahwa dia telah menderita leukemia, salah satu jenis kanker, selama 11 tahun.

Intisari-Online.com – Kabar buruk datang dari pegulat profesional Leati Joseph Anoaʻi, yang lebih dikenal dengan nama panggungnya Roman Reigns.

Dilansir BBC pada Selasa (23/10/2018), Reigns telah mengumumkan bahwa ia mundur dalam perembutan gelar juara karena ia sedang berjuang melawan leukemia.

Sebelum menjadi salah satu atlet pegulat World Wrestling Entertainment (WWE), Reigns adalah mantan pemain sepak bola yang sejak.

Namun dia mengumumkan bahwa dia telah menderita salah satu jenis kanker tersebut selama 11 tahun dan dikabarkan kanker tersebut telah kembali.

Baca Juga : Wanita Ini Nekat Loncat dari Lantai 3 Sebuah Gedung Gara-gara Hendak Diperkosa Teman Pacarnya Sendiri

Pada akhirnya, dia melepaskan keikutsertaannya pada Kejuaraan Dunia WWE agar dia berfokus pada memerangi leukemia.

"Ketika saya berumur 22 tahun, saya didiagnosis lekemia,” cerita Reigns.

“Saya tidak akan berbohong, itu adalah masa tersulit dalam hidup saya.”

“Saya tidak memiliki pekerjaan, saya tidak punya uang, saya tidak punya rumah dan saya punya bayi di jalan.”

Sebelum memutuskan mundur, dia mengucapkan terima kasih kepada WWE karena telah memberinya kesempatan setelah karier sepak bolanya berakhir.

Diketahui, leukemia adalah salah satu jenis kanker darah.

Pengobatan pada pasien leukemia tergantung tidak hanya pada jenis penyakitnya saja. Tetapi juga dari perkembangan sel-sel leukemia, usia pasien, gejala, dan kesehatan umum lainnya.

Bila memungkinkan, pasien harus dirawat oleh seorang dokter yang memiliki pengalaman dan pengobatan pada leukemia.

Bila tidak memungkinkan, dokter pasien harus mendiskusikan rencana pengobatan leukemia dengan dokter spesialis di rumah sakit lain.

Baca Juga : Jenderalnya Tertembak di Afganistan Buktikan Tentara AS dan CIA Sering Kelimpungan Hadapi Taliban

Perlu kita ketahui, leukemia akut perlu ditangani segera mungkin.

Tujuannya tak lain untuk keselamatan pasien tersebut. Banyak pula orang dengan leukemia akut dapat disembuhkan.

Berikut ini adalahbeberapa metode untuk pengobatan leukemia.

1. Kemoterapi

Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Tapi kemoterapi juga tergantung pada jenis leukemia.

Pasien dapat menerima obat tunggal atau kombinasi dari dua atau lebih obat-obatan. Obat antikanker diberikan oleh injeksi IV (disuntikkan ke dalam vena) dan masuk ke dalam aliran darah.

Lalu, obat tersebut mempengaruhi sel-sel leukemia di sebagaian besar tubuh.

2. Terapi radiasi

Terapi ini dapat diberikan dalam dua cara. Untuk beberapa pasien, dokter mungkin langsung meradiasi ke suatu area tertentu dari tubuh yang terdapat kumpulan sel-sel leukemia.

Contohnya, testis atau limpa. Pasien leukemia lain mungkin menerima radiasi yang diarahkan ke seluruh tubuh (total-body irradiation).

Biasanya terapi ini diberika sebelum transpalasi tulang.

Baca Juga : Senyum Bahagia dalam Foto Ini Simpan Kisah Cinta Terlarang, Salah Satunya Tewas Justru saat Ingin Membongkarnya

3. Terapi biologi

Terapi biologi adalah bentuk pengobatan leukemia dengan zat yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh terhadap kanker.

Interferon merupakan bentuk terapi biologi yang digunakan terhadap beberapa jenis leukemia.

4. Transplantasi sel induk

Bagi beberapa pasien leukemia dapat melakukan metode pengobatan ini.

Transplantasi sel induk memungkinkan pasien diobati dengan dosis tinggi dari obat-obatan, radiasi, atau keduanya.

Dosis tinggi ini menghancurkan sel-sel leukemia dan sel darah yang normal di sumsum tulang.

Dengan metode ini, pasien menerima sel-sel induk yang sehat melalui tabung fleksibel yang ditempatkan dalam vena besar di daerah leler atau dada. (Cancercompass.com/Ilham Pradipta M.)

Baca Juga : Induk Monyet Ini Menangis Histeris Sambil Memeluk Anaknya yang ‘Mati’, Tapi Akhir Ceritanya Malah 'Lucu'

Artikel Terkait