Dia terbangun dari tidurnya yang nyenyak dan melihat si kerdil berada di dalam kamar tidurnya. Fanchon masih tetap berpakaian kekanak-kanakan sambil memeluk boneka china raksasanya.
Namun kini dia sudah agak membungkuk dan tertawa menyeringai sambil memperlihatkan gusinya yang ompong.
Magda berteriak dan berlari menuju ke kamar mandi, lalu mengunci dirinya sampai makhluk kecil itu ditangkap.
(Baca juga: Pesawat Intai Siluman Tercanggih dan Tercepat di Dunia Siap Gentayangan, Indonesia Patut Berhati-hati)
Seorang perwira polisi yang tertarik menunjukkan sebuah kopi surat minggu lalu dari surat kabar The New York Sun.
Dia menunjukkan laporan singkat di halaman belakang yang melaporkan bahwa Fanchon Moncare telah menggantung dirinya di kamar selnya.
Keberangkatan terakhir
Sore itu, Magda Hamilton memesan tiket kapal Cunard ke Eropa. Karena kapal akan berangkat keesokan harinya, dia mengadakan makan malam perpisahan dengan seorang teman dan kemudian mereka pulang.
Keesokan harinya, para pelayan menemukan kopernya sudah siap. Namun tidak ada keberangkatan bagi Magda.
Wanita itu terbujur setengah telanjang di atas tempat tidur, matanya membelalak dan darah membeku di sudut mulutnya.
Menurut dokter yang memeriksanya, secara harfiah dia terbenam dalam darahnya sendiri. Membran tenggorokannya terkoyak seakan-akan sebuah benda keras menghantam dirinya dengan keras.
Senjata pembunuhnya tidak pernah ditemukan, meski ada semacam petunjuk. Di dalam mulut Magda yang berdarah terdapat beberapa rambut yang mirip dengan yang ditemukan pada kepala boneka china si kerdil itu.
(Pernah dimuat di Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR