Setelah kasus penangkapan itu, Asosiasi Ginekolog Belanda (NVOG) memperingatkan klinik-klinik sperma untuk menggunakan jasa dua laki-laki yang berhasil ditangkap itu.
Lebih-lebih, dua laki-laki itu diduga telah menawarkan sperma mereka di luar klinik, secara online dan melalui kontak pribadi.
Awal tahun ini, skandal donor sperma juga terjadi di sebuah klinik kesuburan. Melalui sebuah tes DNA diketahui seorang kepala klinik, secara tidak sah, menggunakan spermanya sendiri untuk “meng-ayah-i” setidaknya 19 anak dari perempuan-perempuan yang tidak menaruh curiga.
Dokter sperma kontroversial Jan Karbaat, yang mengoperasikan klinik kesuburan MC Blijdorp di Barendrecht, dekat Rotterdam, menggunakan spermanya sendiri dalam 19 kasus, sementara ia bukan pendonor sperma yang disepakati.
Karbaat meninggal pada usia 89 tahun pada April tahun ini. Sebelum meninggal ia membantah bahwa selama bertahun-tahun telah menggunakan spermanya sendiri di kliniknya sendiri yang sudah dioperasikan sejak 1980-an.
(Baca juga: Pendonor Sperma Ini Mengaku Telah 'Memiliki' 54 Anak dari Para Perempuan yang Dibantunya)
Meski demikian, ia disebut selalu mengelak untuk melakukan tes DNA.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR