Intisari-Online.com -Jennifer Cramblett, seorang ibu kulit putih menuntut bank sperma yang salah memberikan donor padanya. Sang anak sekarang sudah berusia dua tahun dan mulai mendapatkan perilaku diskriminatif. Mereka memang tinggal di Unitown yang 98% warganya berkulit putih.
(Darurat Hoax Bukan Sekadar Hoax!)
Cramblett bahagia bahwa anak perempuannya, Payton, tumbuh dengan sehat. Akan tetapi ia tetap tidak terima bila bank sperma itu tidak ditindaklanjuti kesalahannya. Ibu ini merasa bahwa sang anak kelak akan dibedakan oleh keluarga dan para tetangga.
Ibu kulit putih yang tuntut bank sperma akibat salah berikan donor sperma negro ini juga mengaku mengalami sejumlah masalah dengan anaknya. Payton memiliki rambut tipikal anak Afrika Amerika sehingga urusan potong rambut tidak bisa dilakukan di Unitown.
(Pilih Inseminasi Buatan atau Bayi Tabung?)
Untuk memotong rambut Payton, Cramblett harus pergi ke lingkungan negro yang jauh dari rumahnya. Sudah tentu di tempat tersebut ibu anak ini tidak diterima oleh komunitas orang kulit hitam. Cramblett sendiri sangat tidak ingin anaknya dianggap sebagai orang buangan yang tak diterima masyarakat.
Semua ini bermula saat ibu kulit putih yang tuntut bank sperma akibat salah berikan donor sperma negro tersebut menelepon Midwest Sperm Bank (MSB). Sang penerima order salah mencatat nomor donor pesanan Cramblett.
Saat akan memesan sperma lain untuk temannya, Cramblett menelepon MSB lagi dan baru mengetahui bahwa sperma yang diterimanya salah. Hati Cramblett pun hancur. Pihak MSB sendiri hanya mengirimkan permintaan maaf dan mengembalikan uang Cramblett.
Saat ini keinginan Cramblett hanyalah pindah ke tempat dimana perbedaan ras lebih diterima. Ia berharap anaknya dapat mendapatkan sekolah yang baik. Tuntutan Cramblett sendiri tidak menyebutkan nominal akan tetapi ia membutuhkan uang untuk pindah dari Unitown (NBCNews).