Intisari-Online.com - Mungkin profesor asal New York ini menganut sistem "banyak anak, banyak rezeki". Sebab, di usianya yang ke 40, ia sudah memiliki 22 anak dari wanita-wanita yang berbeda. Bagaimana bisa? Ini kisahnya.
Ari Nagel, seorang profesor asal Brooklyn, New York, Amerika Serikat sejak 12 tahun lalu melakukan aktivitas donor sperma. Bedanya, ia tidak melakukannya di rumah sakit tapi membagikan gratis kepada wanita-wanita yang meninginkan anak.
Sebenarnya, ia sudah menikah dan memiliki tiga orang anak. Namun Nagel merasa ‘kurang’ bahagia. Sehingga ia mulai melakukan hobinya. Walau sang istri menolak hobi ‘aneh’nya itu, Nagel tetap beraksi.
Aksi pertamanya terjadi di sebuah klinik kesuburan. Sperma pertamanya, ia berikan kepada seorang wanita yang berusia 30 tahun yang ingin menjadi seorang ibu. Aksi Nagel langsung tersebar diantara para wanita-wanita ini.
Puncaknya saat nama Nagel disebut di sebuah website gratis soal donor. Sejak itu, ada saja wanita-wanita yang datang menghampiri Nagel untuk meminta sperma. Nagel pun memberikannya dengan suka rela.
Aksi penyerahan sperma itu bahkan bisa dilakukan di toilet umum atau toilet kafe. Praktis, sudah 18 wanita yang menerima spermanya dan Nagel sudah ‘memiliki’ 22 orang anak. Dan kemungkinan bertahan karena Nagel masih ingin melakukan hobinya ini.
Kabar buruknya, dari 18 wanita yang sebelumnya menerima sperma Nagel, lima diantaranya menuntut Nagel untuk memberikan tunjangan kepada anak-anaknya. Namun Nagel menolak. Ia tidak ingin bertanggungjawab mengenai anak-anaknya. Ia hanya akan sesekali memantau anak-anaknya tersebut.