Advertorial

Ayo Cek, Adakah Lengkungan di Telapak Kaki Ketika Berpijak? Jika Tidak Ada, Segera Berkonsultasi ke Dokter

Ade Sulaeman

Editor

Ketika lengkungan cekung di telapak kaki tidak ada, kondisi itulah yang disebut dengan kaki datar. Apakah Berbahaya?
Ketika lengkungan cekung di telapak kaki tidak ada, kondisi itulah yang disebut dengan kaki datar. Apakah Berbahaya?

Intisari-Online.com—Umumnya bentuk telapak kaki manusia memiliki bagian sisi dalam yang tidak menempel dengan lantai saat ia berdiri.

Bentuknya seperti lengkungan yang puncaknya adalah punggung kaki (silakan cek kaki Anda sendiri).

Jika sisi bagian dalam yang melengkung itu tidak ada sehingga saat kaki berpijak seluruh telapak kaki menempel di lantai, itulah yang disebut dengan kaki datar.

“Lengkungan pada telapak kaki berfungsi untuk menjaga keselarasan bagi anggota tubuh bagian bawah seperti panggul dan punggung bawah, “ jelas dr. Dimas Radithya Boedijono, Sp. OT (K), Rumah Sakit Pondok Indah-Bintaro.

Lengkungan ini juga menjaga agar distribusi tekanan dan berat badan ke seluruh telapak kaki dapat merata hingga tungkai.

(Baca juga: Idap Kondisi Genetik Langka, Anak Laki-laki Ini Tidak Pernah Menangis Meski Kakinya Patah)

Pada kondisi kaki datar, lengkungan pada kaki mungkin saja terlihat sepintas mata.

Namun, ketika berpijak, lengkungan itu hilang. Itulah yang disebut dengan kaki datar fleksibel.

Lengkungan pada kaki datar fleksibel masih bisaterbentuk saat ibu jari digerakkan ke atas dan juga saat berjalan jinjit. Terkadang tidak menimbulkan nyeri.

Namun jika tekanan pada sendi dan jaringan lunak terlalu berat, nyeri bisa muncul dan mengganggu.

Kedua, ada juga kondisi kaki datar yang sifatnya rigid alias kaki datar kaku.

(Baca juga: Ini Namanya Salah Kaprah, Jalan Kaki di Atas Kerikil dengan Telanjang Kaki Dianggap Baik Bagi Kesehatan)

Pada kondisi ini lengkungan tidak terlihat sekalipun penderita berjinjit. Terjadi karena bawaan sejak lahir.

Yaitu saat kondisi tendon achilles yang pendek. Tendon achilles adalah penghubung antara tulang kering dan tulang kalkaneus (kaki).

Kaki datar bawaan lahir ditandai dengan seseorang yang tidak dapat jongkok di lantai dengan seluruh telapak kaki hingga tumit menempel di lantai.

“Ia juga terbiasa berjalan jinjit dan berjalan seperti Charlie Chaplin,” kata Dimas menambahkan.

Selain diwariskan sejak lahir, kondisi neurologis, kelainan tulang/sendi, juga cedera pada otot dapat menimbulkan kaki datar.

(Baca juga: Skinners, Kaos Kaki Terkuat di Dunia yang Siap Gantikan Sepatu Olahraga Kita)

Biasanya, bayi yang baru lahir hingga berumur tiga tahun belum terbentuk kelengkungan di kakinya dengan sempurna.

Jika lebih dari usia itu, kondisi telapak kaki masih datar, maka perlu dicurigai ia mengalami kelainan-kelainan tadi.

Jangan buru-buru panik, orangtua mesti paham kalau kaki datar tidak membahayakan jiwa.

Tapi perlu diingat, kondisi kelainan kaki itu perlu didiskusikan dengan dokter.

Sebetulnya kaki datar tidak membahayakan, namun menghambat aktivitas ketika nyeri muncul.

Kadang-kadang, orang dengan kaki datar merasa tidak kuat untuk berlari jauh dan berjalan jinjit.

Ada juga kasus kaki datar fleksibel yang muncul tiba-tiba.

Misalnya seseorang mengalami kaki datar ketika ia sudah berusia tua. Padahal di masa muda ia tidak mengalami kaki datar itu.

Maka kemungkinan ia mengalami penyakit degeneratif tendon tibialis posterior.

Penderita mengalami nyeri dan kaku di bagian kaki. Bahkan dapat terjadi pengapuran pada sendi kaki belakang.

Bila kaki datar fleksibel mengalami keluhan/nyeri yang berat, maka dokter dapat memberi resep untuk pembuatan insole yang dapat menopang kaki pasien.

Memang sebaiknya insole digunakan agar kaki datar fleksibel tidak berubah menjadi kaki datar rigid.

Walau perubahan kaki datar fleksibel ke kaki datar rigid membutuhkan waktu puluhan tahun, tetap saja harus diantisipasi.

Pada beberapa kasus kaki datar yang menimbulkan rasa sakit, pembedahan dapat dilakukan.

Tujuannya untuk mengurasi rasa sakit dan kaki dapat berfungsi dengan lebih baik.

Bukan untuk membuat lengkungan di kaki.

Tapi tidak tertutup kemungkinan lengkungan baru bisa terbentuk pascaoperasi.

Pemilik kaki datar sebaiknya menghindari aktivitas yang memberatkan bagi kaki.

Selain itu berat badan juga perlu diperhatikan, karena jika berat badan terlalu berlebih, maka tekanan pada kaki juga bertambah.

Kaki yang berbeban berat tidak baik bagi kondisi kaki datar.

Artikel Terkait