Advertorial
Intisari-Online.com -Baru-baru ini muncul sebuah foto dan video pendek yang memperlihatkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti asyik ngopi dengan para tukang batu di Natuna, Kepulauan Riau.
Yang lebih menggelitik, sembari mengobrol dengan mereka,Menteri Susi tak segan-segan menyeruput kopinya dari lepek. Terlihat asyik betul.
“La kono oleh piro sakdino? (Dapat penghasilan berapa sehari?)” tanya Menteri Susi setelah menyeruput kopi.
“Tenaga saya tidak banyak dihargai, jauh-jauh dari Surabaya,” ujar salah satu tukang batu, menggunakan bahasa Surabaya yang khas.
(Baca juga:Menteri Susi: 'Kalau Saya Di-reshuffle, Saya akan…')
“Ya disambi. Sambil menunggu batu, bapak-bapak bisa memancing. Nanti dapat ikan, ikannya bisa dijual,” balas Menteri Susi.
“Terus kapan jualnya, ini dapat ikan, batunya sudah datang,” ucapnya, diiringi tawa rekan-rekan tukang batu yang lain.
Susi pun menjawab dengan suara yang berat dan serak. “Jadi gini pak, malam hari pasang jaring. Bisa ditinggal…”
Kemudian salah seorang tukang batu memotong perkataaan Susi, “Minta jaringnya di mana?”
“Minta jaringnya ya di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan),” tukas Susi.
Tawa mereka pun kembali lepas.
Tak membutuhkan waktu lama, video perbincangan antara Menteri Susi dan tukang batu itu menjadi viral di media sosial seperti Twitter.
Menteri Susi melakukan kunjungan kerja ke Batu Sindu, salah satu tempat di Natuna, pada 4-8 Agustus 2017 lalu.
Beberapa pengguna media sosial pun langsung mengomentari aksi Susi.
“Terlintas haru melihat begitu dekatnya Ibu @susipudjiastuti ngopi santai dengan masyarakat. Makasih Bu, sehat selalu ya, Allah memberkati @kkpgoid,” tulis akun @henri_mrFNJAYA.
Sebelum ke Natuna, Susi mengunjungi Kalimantan. Dari Pontianak, Kalimantan Barat, ia naik kapal pengawas perikanan Orca selama kurang lebih 15 jam, menuju Selat Lampa, Natuna.
(Baca juga:Indonesia Ingin ‘Borong’ Sukhoi: Terkait Perubahan Nama Laut China Selatan Jadi Laut Natuna Utara?)
Di Natuna, Susi meninjau perkembangan pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Selat Lampa.
Menteri Susi juga memberikan bantuan kepada nelayan Natuna dalam bentuk premi asuransi, pembayaran klaim asuransi, paket kapal pengangkut ikan, dan paket alat tangkap ikan senilai total Rp7 miliar.
Susi sempat pula mengunjungi sejumlah desa nelayan dan melakukan patroli dari udara untuk melihat apakah masih ada praktik penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) di perairan Natuna
Di sela kegiatan resminya, Susi menikmati pantai dan keindahan pulau-pulau kecil yang tak jauh dari Kota Ranai, termasuk Batu Sindu.
(Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul "Santainya Menteri Susi Ngobrol dengan Tukang Batu di Sebuah Gubuk...")