Intisari-Online.com - Penanganan illegal fishing yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dinilai mulai membuahkan hasil. Salah satu buktinya adalah harga ikan yang turun.
Apalagi penurunan ini terjadi justru setelah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) secara resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada November 2014.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menilai pemilihan waktu untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sudah sangat tepat. Apalagi sejumlah faktor, seperti komoditas ikan segar, juga mampu menghambat terjadinya besarnya inflasi.
Andil terhadap inflasi adalah minus 0,02%. Penurunan harga ikan segar sebesar 0,37%,” tutur Suryamin, Senin (1/12/2014).
Selain faktor musim, faktor lain yang menyebabkan harga ikan turun adalah penanganan illegal fishing yang digerakkan oleh Menteri Susi.
“Kami menduga juga ini (karena) adanya pelarangan illegal fishing, (dari sebelumnya) langsung diekspor, sekarang ditahan. Produksinya kan harus dijual, dan masuklah ke (pasar) dalam negeri. Harga menjadi turun,” ujar Suryamin.
Di samping itu, Suryamin juga mengatakan, komoditas daging ayam ras dan emas perhiasan menjadi faktor penghambat inflasi untuk November 2014, masing-masing menyumbangkan 0,02%.
Harga daging ayam ras turun 1,27% karena pasokan yang melimpah dari sentra produksi. Sementara itu, harga emas perhiasan turun 1,64%.
Setujukah Anda dengan pendapat bahwa harga ikan turun berkat penanganan illegal fishing oleh Menteri Susi? (kompas.com)