Advertorial

Sesaat Sebelum Dibakar Massa, Pria yang Dituduh Maling Ampli Minta Maaf Sambil Cium Kaki Marbot Musala

Ade Sulaeman

Penulis

Meski sudah meminta maaf, massa yang sudah tersulut emosinya terus mengeroyok MA. Rojali tak bisa menahan emosi massa.
Meski sudah meminta maaf, massa yang sudah tersulut emosinya terus mengeroyok MA. Rojali tak bisa menahan emosi massa.

Intisari-Online.com - Polisi menyebut MA sempat mencium kaki Rojali, marbot di Mushala Al-Hidayah, Babelan, Kabupaten Bekasi sebelum dibakar massa.

Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, MA mencium kaki Rojali untuk meminta maaf karena mencuri amplifier.

"Dia (MA) sempat cium kaki Rojali minta maaf, 'Maafkan saya Pak Ustad begitu', kata MA," ujar Asep di Mapolda Metro Jaya Rabu (9/8/2017).

Asep menambahkan, meski sudah meminta maaf, massa yang sudah tersulut emosinya terus mengeroyok MA. Rojali tak bisa menahan emosi massa.

"Massa tidak terbendung, Rojali sempat menghalau tetapi massa tetap mendekat sehingga terjadi pengeroyokan yang menewaskan MA," kata Asep.

MA dikeroyok dan dibakar hidup-hidup di Pasar Muara Bakti, Desa Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi pada 1 Agustus 2017.

Dia dibakar lantaran dituduh mencuri amplifier di Mushola Al-Hidayah, Babelan, Kabupaten Bekasi.

Dalam kasus pembakaran itu, polisi telah menangkap lima pelaku yakni SU (40), NA (39), AL (18), KR (55) dan SD (27).

Mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

(Akhdi Martin Pratama)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Sebelum Dibakar, MA Sempat Cium Kaki Marbot Mushala”.

Artikel Terkait