Advertorial
Intisari-Online.com - Pria berinisial MA yang diduga mencuri amplifier dari sebuah mushala, di Babelan, Kabupaten Bekasi, sempat mengatakan dirinya bukan maling sebelum tewas.
MA yang diduga mencuri amplifier di mushala Al-Hidayah, Desa Hurip Jaya, Babelan, dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh massa tepat di Pasar Muara Bakti, Babelan, Selasa (1/8/2017), sekitar pukul 16.30 WIB.
“Dia (pelaku) bilang kalau nggak maling. ‘Saya nggak maling’ dia seringnya bilang itu,” ujar seorang pemilik toko di Pasar Muara Bakti, Noval, yang menyaksikan kejadian tersebut, kepada Kompas.com, Jumat (4/8/2017).
Dia melanjutkan, massa yang menghakimi tidak percaya meski MA berulang kali mengatakan dirinya bukan maling.
Di tengah massa yang menghakimi MA, kata Noval, terdengar suara orang menimpali "maling mana ada mau ngaku."
“Banyak juga warga yang teriak 'bakar aja, bakar aja.' Sempat ada yang mau amanin tapi kalah jumlah,” kata Noval.
MA awalnya akan dibawa ke balai desa untuk diamankan.
Tapi jumlah warga yang ingin mengamankan MA kalah banyak dengan massa yang ingin menghakiminya.
Noval mengaku melihat MA masih hidup saat dipukuli warga.
Tubuh MA mulai dibakar massa sekitar pukul 17.00 WIB, dan polisi datang ke lokasi sekitar pukul 18.00 WIB saat MA sudah tewas.
(Baca juga: Pria Dibakar Hidup-hidup karena Dituduh Curi Ampli: Kok Bisa-bisanya Orang-orang Terprovokasi untuk Bertindak Sadis?)
(Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi Sempat Bilang "Saya Enggak Maling"”.