Advertorial
Intisari-Online.com -Pernyataan penuh instropeksi dilontarkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Dalam keterangannya itu, ia meminta seluruh elemen bangsa mewaspadai benih-benih perpecahan antarumat beragama di Indonesia.
“Benih-benih seperti itu sudah mulai muncul. Maka, jangan sampai negeri ini menjadi kancah konflik antaragama dan antarkelompok agama,” ujar Gatot pada Simakrama Kebangsaan Parisada Hindu Darma di Kota Denpasar, Bali, Jumat (4/8).
(Baca juga:Bocah Penemu Listrik dari Kedondong Menolak Tawaran Menggiurkan dari Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Ada Apa?)
Gatot juga mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia.
Indonesia memiliki 17.000 pulau, 1.340 suku, 1.150 bahasa daerah serta agama-agama yang berbeda.
Keanekaragaman itu harus dijaga seluruh elemen bangsa dalam bingkai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945.
“Bila tidak ada Islam, bukan Indonesia. Bila tidak ada Kristen, bukan Indonesia. Bila tidak ada Katolik, bukan Indonesia. Bila tidak ada Hindu, bukan Indonesia. Bila tidak ada Buddha, bukan Indonesia dan bila tidak ada Konghucu, bukan Indonesia. Itulah Indonesia kita yang indah," ujar Gatot.
"Itulah yang harus tetap kita jaga dan bina. Kuncinya ada pada Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia. Pancasila dirumuskan dengan nilai-nilai ketuhanan yang juga disepakati para pemuka agama saat awal kemerdekaan.”
(Baca juga:Miss World Australia yang Beragama Islam dan Mantan Pengungsi Ini Punya Pesan Khusus untuk Negaranya)
Sejuru kemudian, Gatot juga berharap supaya seluruh elemen bangsa menghayati nilai-nilai Pancasila dalam tindakan kongkret sehari-hari. Bukan hanya terbatas pada slogan dan kata-kata.
(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Panglima TNI: Jangan Sampai Negeri Ini Jadi Kancah Konflik Antaragama")