Advertorial

Ikan Ini 'Berjalan' Di Dasar Samudera, Memang Punya Kaki?

Agus Surono

Editor

Sempat masuk ke dalam keluarga amfibi, ikan kodok ini memang bisa berjalan, tapi di air karena memanfaatkan daya apungnya.
Sempat masuk ke dalam keluarga amfibi, ikan kodok ini memang bisa berjalan, tapi di air karena memanfaatkan daya apungnya.

Intisari-Online.com – Saat menyelam di salah satu pantai di Sulawesi, seorang penyelam bernama Atsushi Sadaki merekam seekor ikan kodok (frogfish) yang berjalan-jalan di dasar samudra.

Penyelam itu mengakui bahwa sepanjang penyelamannya yang sudah mencapai lebih dari 1.000 penyelaman, ia sudah menyaksikan beberapa ikan kodok, tapi belum pernah melihat yang bergerak seperti yang barusan ia lihat.

Dalam video tersebut, ikan berwajah keruh itu terlihat seperti berjalan-jalan menggunakan kedua sirip depan yang melintang keluar dari sisi tubuh hewan tersebut.

Ikan kodok adalah predator yang malas. Ia hanya duduk dan diam menunggu mangsanya, ikan kecil yang tidak menaruh curiga kepadanya yang lewat di depannya.

Spesies yang berbeda dapat ditemukan di seluruh dunia, namun sebagian besar cenderung menyatu dengan lingkungannya. Dalam arti bukan dalam hal kecepatan serta ketangkasan menangkap mangsa.

(Baca juga:Hiii … Lucunya Kodok Ini Kawin, Kaleng Bir Pun Dikira Kodok Betina)

Dalam sebuah email dengan National Geographic, penulis buku Frogfishes Around the World Ted Pietsch mencatat bahwa ikan kodok dalam video tersebut kemungkinan adalah ikan kodok yang lurik, yang biasanya ditemukan di seluruh Indonesia namun jarang terlihat berkat penyamaran yang luar biasa.

Sementara kaki depan yang digunakan untuk melangkah adalah sirip. Sebuah studi tahun 2012 tentang evolusi frogfish yang ditulis oleh Pietsch dan dipublikasikan di jurnal Molecular Phylogenetics and Evolution mencatat bahwa ikan ini menyempurnakan “kakinya” dengan terus bergerak maju menggunakan sirip dada dan bergantung pada daya apungnya untuk maju secara efektif.

Sebelum ikan kodok dipelajari secara luas, diyakini bahwa mereka dulunya amfibi dan dapat menggunakan gerakan berjalan ini untuk bergerak di darat. Sebuah studi tahun 1734 mengklasifikasikannya sebagai katak, membuat mereka memperoleh nama yang salah selama berabad-abad.

Namun, studi tahun 2012 menemukan bahwa nama itu salah. Ketika ikan kodok hidup ditaruh di permukaan rata, nyatanya tak bisa bergerak dan tubuhnya tergolek di permukaan karena beratnya sendiri.

Studi ini mengidentifikasi sekitar 63 spesies yang ada di lautan di seluruh dunia yang memiliki metode penyamaran yang berbeda. Beberapa bahkan ditemukan menirukan spons laut dan bulu babi.

(Baca juga:Tujuh Spesies Baru Kodok Mini Ditemukan di Brazil)

Ikan kodok bukan satu-satunya jenis ikan yang ditemukan "berjalan." Pada bulan Juni, seorang penyelam yang juga menyelam di pantai Indonesia, memfilmkan stingfish yang berjalan dengan cekatan di dasar laut. Tidak seperti ikan kodok, stingfish memiliki sirip dada yang terpisah dan lebih sesuai untuk berjalan.

Baik stingfish dan ikan kodok dapat ditemukan di zona bentik, atau dasar badan air, tempat mereka berbaring menunggu mangsa.

Artikel Terkait