Intisari-Online.com – Seorang anak laki-laki di sebuah desa ingin membuat akuarium di rumah. Ia membersihkan botol kaca bermulut lebar dan membuat lapisan pasir dan kerikil yang telah dicuci, ke dalamnya. Ia juga menaruh beberapa tanaman air di dalamnya.
Lalu, ia mengisinya dengan air dan pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya. Dengan menggunakan handuk kasar, ia mengumpulkan beberapa ikan kecil dari sungai dan dimasukkan ke wadahnya. Ia mempertahankan ikan itu dan memberi makan dengan hati-hati serta penuh kasih sayang. Ia menghabiskan banyak waktu melihat gerakan anggun ikan yang berenang dengan ekor yang besar dan pipih itu.
Beberapa hari kemudian, ia mengamati ada sesuatu yang kecil tumbuh di kedua sisi ikan peliharaannya. Itu tumbuh seperti kaki. Kemudian ada sepasang lagi yang tumbuh seperti tangan. Kemudian ekor panjang yang kecil. Anak itu merasa melihat keajaiban dan ia meminta pendapat ayahnya tentang perubahan yang tidak biasa pada ikan peliharaannya.
Sang ayah menjelaskan kepada anak itu, bahwa hewan yang dikumpulkan itu bukan ikan kecil tetapi kecebong kecil dalam siklus kehidupan katak. Ia menjelaskan penampilan kaki dan tangan, dan hilangnya ekor sebagai tanda-tanda metamorfosis. Segera setelah katak itu mencapai dewasa penuh, ia melompat keluar dari tempurungnya. Anak itu melihat dengan heran bagaimana ikan peliharaannya melompat jauh untuk mencari tempat baru.
Ayahnya menghiburnya dan menggunakan kesempatan itu untuk menceritakan tentang akhir yang tak terelakkan dari kehidupan manusia. “Kita juga akan mati pada suatu hari dan menjauh dari tubuh di dunia yang fana ini untuk pergi ke tempat kita yang sebenarnya di surga.”