Intisari-Online.com - Selasa (25/7/2017), bulan “menelan” sebuah bintang. Regulus, salah satu bintang terang yang bisa disaksikan dari bumi, hilang selama beberapa menit dari pandangan mata.
Sejumlah astronom amatir di Indonesia berhasil mengabadikan fenomena yang terjadi pada pukul 18.51 WIB kemarin itu.
Astronom amatir dan pembina Jogja Astro Club, Mutoha Arkanuddin, mengatakan, gerhana regulus kemarin istimewa. "Kita bisa menyaksikan seluruh tahap gerhana," katanya.
Regulus awalnya tampak di atas bulan. Seiring waktu berjalan, bintang paling terang di konstelasi Leo itu masuk dan hilang di balik bulan.
Sekitar satu jam kemudian, regulus muncul lagi dari sisi bulan yang lain, bersinar beberapa menit untuk kemudian tenggelam.
(Baca juga: (Video) Apa Jadinya Jika Gerhana Matahari Total Direkam dari Pesawat Udara?)
Mutoha mengatakan, gerhana regulus sebenarnya bukan fenomena langka. Peristiwanya terjadi setidaknya setiap sebulan sekali.
"Itu karena orbit regulus ini berdekatan dengan orbit bulan. Jadi memang kerap tertutup oleh bulan," ungkapnya.
Meski demikian, itu tak berarti warga Indonesia bisa menikmati fenomenanya tiap bulan. Gerhana regulus bisa dibilang lebih random daripada gerhana matahari.
Dengan ukurannya yang kecil, regulus mudah tertutup oleh benda langit yang lebih besar, mulai dari planet sampai asteroid.
(Baca juga: Lapan Berhasil Menguak Data tentang Garis Terlarang pada Gerhana Matahari Total 9 Maret)
Peristiwa gerhana secara umum disebut okultasi. Bukan hanya bintang yang bisa mengalami okultasi, tetapi juga planet.
Contoh, pada 18 September 2017 mendatang, Venus akan mengalami okultasi.
(Yunanto Wiji Utomo)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Sebuah Gerhana Bintang Terjadi dan Warga Jogja Sukses Mengabadikannya”.