Sering Merasa Kesal Ketika Dibilang ‘Pelit’? Coba Ikuti Kuis Ini, Jangan-jangan Memang Benar

Ade Sulaeman

Editor

Orang yang Terlalu Pelit Bisa Mudah Stres
Orang yang Terlalu Pelit Bisa Mudah Stres

Intisari-Online.com –Kita bisa dengan mudah merasa kesal ketika ada orang yang menyebut diri kita pelit.

Padahal, bisa jadi, tanpa kita sadari, kita memang sangat sulit untuk memberikan sesuatu kepada orang lain secara cuma-cuma.

Nah, untuk memastikannya, silakan isi kuis berikut ini untuk membuktikan apakah Anda termasuk orang yang murah hati atau, seperti sebutan orang-orang, merupakan orang yang pelit:

(Baca juga: Jadi Orang Itu Jangan Terlalu Pelit, Memberi dan Berbagi itu Membahagiakan Diri Kita)

1. Dari tiga corak pembatas ini, pola mana yang paling Anda sukai?

Ilustrasi
2. Jika seorang teman melakukan kesalahan serius, tapi kemudian dengan tulus meminta maaf, dapatkah Anda memaafkannya?

  1. Dengan mudah
  2. Cuma di mulut dan sikap, tapi tidak di dalam hati
  3. Tidak
3. Dapatkah Anda memberikan pujian?

  1. Tidak. Memuji bukan keahlian saya
  2. Ya," saya akan melakukannya meski sebenarnya mereka tidak pantas dipuji
  3. Saya memuji hanya bila memang patut dilakukan
(Baca juga: Orang yang Rajin Beramal dan Tidak Pelit Miliki Kehidupan Seksual yang Lebih Bahagia)

4. Apakah Anda mencoba untuk membuat teman Anda saling mengenal dan menyukai satu sama lain?

  1. Saya lebih senang mereka tak saling kenal
  2. Sungguh senang bila mereka dapat bersama-sama
  3. Hanya jika mereka punya kepentingan yang sama
5. Bagaimana jika, Anda diminta memberi bantuan berupa bagian dari tubuh Anda, misalnya mendonorkan darah, ginjal, atau pencangkokan sepotong kulit untuk mereka yang benar-benar membutuhkan?

  1. Saya akan menyumbang dengan sukarela
  2. Saya akan mencari orang lain untuk melakukannya
  3. Biar "Terjadilah apa yang harusnya terjadi" pada orang itu
6. Jika tiba saatnya memberi bingkisan, misalnya ulang tahun, perkawinan, dan sebagainya, apakah Anda akan senang melakukannya?

  1. Ya, jika sebelumnya ia telah memberikan bingkisan pada saya
  2. Tidak, karena memberi hadiah kini telah menjadi bisnis komersial
  3. Ya, saya memang suka menghemat untuk berbelanja benda yang istimewa bagi keluarga, teman, dan rekanan
7. Jika melihat ada orang yang membutuhkan uang, sementara Anda memilikinya, apakah Anda akan meminjaminya?

  1. Ya
  2. Tidak. Ia seharusnya meminjam ke lembaga perbankan
  3. Ya, dengan syarat ia menyatakan hitam atas putih telah berutang
8. Bersediakah Anda menunda pertemuan atau janji untuk membantu, teman yang benar-benar memerlukan?

  1. Mungkin
  2. Ya
  3. Tidak
9. Bila seperusahaan dengan orang-orang yang berbeda bangsa atau kepercayaan, apakah Anda merasa nyaman?

  1. Ya
  2. Tidak
  3. Kadang-kadang
10. Jika mendengar orang mengajukan ide dan teori yang bertentangan dengan Anda, apakah Anda akan marah?

  1. Tidak, ia berhak untuk berbicara
  2. Ya
  3. Kadang-kadang
11. Apakah Anda menyumbang pada satu atau lebih lembaga kemasyarakatan, agama, atau kesenian?

  1. Tidak
  2. Banyak
  3. Ya, jika mereka mau datang dan memohon pada saya
12. Jika ada teman datang untuk meminjam pakaian kesayangan Anda, apakah Anda akan meminjaminya?

  1. Dengan berat hati
  2. Ya, tanpa berpikir dua kali
  3. Tidak
13. Jika sebagai warganegara Anda diminta aktif membantu dalam suatu masalah kemasyarakatan yang akan menuntut waktu dan tenaga, bersediakah Anda berpartisipasi?

a. Ya, jika saya benar-benar yakin tujuannya baik .

b. Tidak, karena tanggung jawab pertama saya adalah rumah tangga dan pekerjaan

c. Ya, tapi ambil bagian hanya berdasar paruh waktu

14. Apakah Anda menganut keyakinan bahwa tiap orang mesti dipandang baik, sampai terbukti bahwa ia benar-benar bersalah?

  1. Kadang-kadang
  2. Ya
  3. Tidak
15. Apakah Anda yakin pentingnya membantu orang di negara lain?

  1. Tidak. Utamakan menolong diri sendiri lebih dulu
  2. Hanya jika dengan demikian kita meningkatkan persahabatan yang saling menguntungkan
  3. Ya, khususnya untuk anak-anak, orang tua, dan yang benar-benar membutuhkan
16. Apakah Anda menyediakan waktu dan tenaga untuk menulis surat atau menelepon orang lain?

  1. Untuk kepentingan bisnis, ya
  2. Kadang-kadang, khususnya untuk mereka yang sedang sakit atau butuh teman bicara
  3. Ya, saya suka berkomunikasi
17. Apakah Anda melakukan lebih sedikit dari target yang dituntut di kantor, rumah, sekolah, atau usaha?

  1. Ya
  2. Tidak
  3. Hanya bila saya mendapat pujian atau promosi
18. Apakah Anda mudah meminjami atau memberikan barang kepada orang lain?

  1. Tidak
  2. Ya
  3. Kadang-kadang
19. Apakah Anda memiliki kasih sayang alamiah?

  1. Tidak
  2. Ya
  3. Mungkin

Nilai:

1. a-4 b-2 c-6

2. a-6 b-4 c-2

3. a-6 b-2 c-4

4. a-2 b-6 c-4

5. a-6 b-4 c-2

6. a-4 b-2 c-6

7. a-6 b-2 c-4

8. a-4 b-6 c-2

9. a-2 b-6 c-4

10. a-6 b-2 c-4

11. a-2 b-6 c-4

12. a-4 b-6 c-2

13. a-6 b-2 c-4

14. a-4 b-6 c-2

15. a-6 b-4 c-2

16. a-2 b-6 c-4

17. a-6 b-2 c-4

18. a-2 b-6 c-4

19. a-6 b-2 c-4

Arti Nilai Anda:

100 - 114:

Anda memang orang yang sangat dermawan, bahkan mungkin terlampau dermawan. Namun, bila kedermawanan dilakukan di saat yang salah; bisa berakibat buruk; terlalu royal kepada orang lain juga bisa mengganggu kehidupan pribadi atau keluarga. Maka, sebelum memberi, pikirkanlah dulu baik-baik!

80-98:

Pada dasarnya Anda dermawan, tapi mampu dengan tegas menentukan garis batas. Anda selalu ada saat sedang dibutuhkan. Memberi juga adalah sifat alami Anda, dan Anda sangat sedikit mengharapkan balasan.

58 - 78:

Anda akan melihat kebutuhan pribadi terlebih dulu. Dalam memberi, Anda cenderung mengharapkan balasan yang seimbang. Anda tidak akan pernah diingat sebagai dermawan.

40 - 56:

Satu sel kedermawanan pun tak ada dalam diri Anda. Ada banyak jenis dermawan. Ada orang yang dermawan di salah satu jenis namun pelit untuk jenis yang lain. Ada orang yang mungkin pelit soal materi, misalnya uang atau benda lain, sementara orang lain pelit dalam memberikan cinta dan kasih sayang. Ada yang enggan untuk memberikan pengetahuan mereka, sementara yang lain selalu ingin bisa menolong. (SMC-6005q/Sht)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Agustus 1999)

Artikel Terkait