Intisari-Online.com – Dari seluruh hewan di dunia, nyamuk merupakan hewan yang paling banyak membunuh manusia.
Apalagi data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, setidaknya ada 725.000 orang yang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang dibawa oleh nyamuk.
Sementara sekitar 600.000 orang harus kehilangan nyawa akibat malaria.
Tidak hanya malaria saja. Ada beberapa penyakit mematikan lainnya yang dibawa oleh hewan kecil tersebut. Seperti demam berdarah, yellow fever, encephalitis, sampai virus zika.
Nah, melihat masalah ini, Verily, tim Life Sciences dari Alphabet Inc, perusahaan induk Google, ingin membuat nyamuk jantan otonom yang bisa mengurangi populasi nyamuk.
(Baca juga: Berbadan Besar, 1 dari 6 Hal yang Buat Nyamuk Menggigit Kita Lebih Banyak Daripada Orang Lain)
Dilansir dari theverge.com, proyek tersebut diberi nama Debug Fresno.
Begini cara kerjanya. Tim akan mengembangbiakkan nyamuk jantan otonom yang terinfeksi bakteri Wolbachia pipientis di Fresno, San Francisco.
Jenis bakteri ini tidak berbahaya bagi manusia.
Lalu setiap minggu selama 20 minggu, tim akan menyebar 1 juta nyamuk jantan otonom.
Mereka secara alami akan menjajah nyamuk lainnya.
(Baca juga: Istri Bill Gates Datang Jauh-jauh ke Yogya ‘Hanya’ untuk Nyari Nyamuk)
Pada waktunya, jika nyamuk betina lokal “digigit” oleh nyamuk jantan otonom ini, maka populasi nyamuk yang terinfeksi banyak penyakit akan menurun.
Sebab, mereka menjadi steril dan tidak bisa menghasilkan keturunan.
Dengan ini, tim berharap bisa mengurangi populasi nyamuk liar yang membawa penyakit kepada manusia.
Namun ini masihlah langkah awal. Tim dari Verily masih ingin membuat target untuk memusnahkan 20 juta nyamuk terinfeksi di dunia.
Bagaimana menurut Anda?