Mobil itu lalu dijual kepada seorang ahli permata yang sangat kaya dan hanya dalam kurun waktu satu tahun, dia bunuh diri.
Setelah timbul masalah ketika baru saja memilikinya, seorang dokter lain ingin segera menjual mobil itu kepada seorang pembalap mobil
berkebangsaan Swis. Pembalap itu pun terbunuh dalam sebuah balapan mobil di Pegunungan Italia ketika mobil itu menabrak tembok.
Pemilik selanjutnya adalah seorang petani Serbia. Pada suatu hari mobilnya mogok dan dia berhasil meminta bantuan seorang pengendara motor agar menariknya.
Orang itu menjadi korban kesepuluh mobil itu dalam sebuah kecelakaan yang aneh.
(Baca juga: Gumpalan Misterius di Samudra Pasifik Ini Diduga Bisa Datangkan Malapetaka bagi Bumi)
Karena dia lupa mematikan mesin, mobil itu tiba-tiba melaju dan menabrak kuda beserta keretanya dan berakhir di semak-semak.
Pemilik terakhir mobil itu adalah Tibor Hirshfels, seorang pemilik bengkel.
Sepulangnya dari pesta perkawinan bersama enam rekannya, Hirshfeld mencoba mendahului sebuah mobil lain dengan kecepatan tinggi.
Akhirnya dia tertabrak bersama dengan keempat rekannya. Mobil itu kemudian disimpan di museum Wina dan hingga kini masih tetap berada di sana.
(Pernah dimuat di Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR