Advertorial
Intisari-Online.com – Sebuah kapal yang berlayar, rusak saat terjadi badai di laut dan hanya dua orang penumpangnya yang bisa berenang ke gurun kecil seperti pulau di seberang lautan.
Dua orang yang selamat itu akhirnya berteman baik. Mereka tidak tahu harus berbuat apalagi, mereka sepakat bahwa tidak ada jalan lain selain berdoa kepada Tuhan.
(Baca juga:Eks Bintang Porno Thailand Ini Bertemu “Sugar Daddy” Berusia 70 Tahun, Semua Berkat Doa dan Meditasi)
Namun, untuk mencari tahu mana doa yang lebih kuat, mereka sepakat untuk membagi wilayah pulau di antara mereka. Dan mereka berada di sisi yang berlawanan dari pulau itu.
Hal pertama yang mereka doakan adalah makanan. Keesokan paginya, orang pertama melihat pohon buah di sisi tanahnya, dan ia bisa memakan buahnya. Sementara tanah di sisi lainnya tetap tandus.
Setelah seminggu, orang pertama merasa kesepian dan ia memutuskan untuk berdoa memohon seorang istri.
Keesokan harinya, kapal lain juga karam, dan satu-satunya yang selamat adalah seorang wanita yang berenang ke bagian pulaunya. Sementara di sisi lain pulau itu, tidak ada apa-apa.
Segera orang pertama berdoa untuk diberikan rumah, pakaian, dan lebih banyak makanan.
Keesokan harinya, seperti sihir, semua itu diberikan kepadanya. Namun, pria lain di sisi pulau lain belum memiliki apa-apa.
Akhirnya, orang pertama berdoa meminta sebuah kapal, sehingga ia dan istrinya bisa meninggalkan pulau itu.
Keesokan paginya, ia menemukan sebuah kapal berlabuh di sisi pulau. Orang pertama menaiki kapal itu dengan istrinya dan memutuskan untuk meninggalkan temannya di pulau itu.
Ia menganggap orang lain tidak layak menerima berkat Tuhan, karena tidak ada doanya yang dijawab oleh Tuhan.
Saat kapal hendak pergi, orang pertama mendengar suara dari langit yang bergema, “Mengapa engkau meninggalkan temanmu di pulau ini?”
“Berkat saya adalah milik saya sendiri, karena sayalah yang mendoakan,” jawab orang pertama. “Doa-doanya tidak terjawab dan ia tidak pantas menerima apapun.”
“Kau salah!” suara itu menegurnya, “Ia hanya memiliki satu doa yang saya jawab. Jika bukan karena itu, engkau tidak akan menerima berkat-Ku.”
“Katakan padaku,” jawab orang pertama, “Apa yang ia doakan agar aku tidak berhutang padanya?”
“Temanmu berdoa agar semua doamu dijawab.”
(Baca juga:Merasa Tuhan Tak Pernah Menjawab Doa Kita? Cobalah Cara yang Sering Kita Lupakan Ini!)
Agar kita tahu, bahwa berkat kita bukanlah hasil doa kita sendiri, tapi doa orang lain yang berdoa juga untuk kita.
Untuk itu, jangan tinggalkan orang yang kita cintai.