Intisari-Online.com – Seorang raja memiliki seorang menteri yang bijaksana, saleh, dan setia. Raja percaya padanya, tetapi tidak menyukai pernyataan yang sering diucapkan oleh menteri itu, “Tuhan memberikan segala sesuatu untuk kebaikan kita sendiri.”
Suatu waktu, mereka pergi bersama-sama untuk berburu. Saat membuat jalan melalui hutan dengan memotong semak-semak dengan pedangnya, raja terpotong ujung jari tengahnya. Mereka membalut lukanya dengan menggunakan tanaman obat untuk menghentikan perdarahan.
Ketika mereka selesai mengobati, menteri membuat pernyataan seperit biasanya, “Tuhan memberikan segala sesuatu untuk kebaikan kita sendiri.”
Raja sangat marah. “Kamu benar-benar kejam, katanya. “Saya kesakitan dan Anda mengatakan itu sebuah kebaikan, Anda akan mengatakan hal yang sama ketika saya kehilangan kepala saya!” Dipenuhi dengan kemarahan, ia melemparkan menteri itu ke lubang yang dalam dan kotor, lalu meninggalkannya begitu saja.
Di hutan lebat, raja tertangkap oleh sekelompok orang liar. Mereka mengikatnya dan membawanya kepada kepala suku mereka. Mereka sedang merayakan festival keagamaan. Mereka ingin menawarkan raja sebagai pengorbanan kepada dewa mereka. Sebagai ritual, imam kepala meneliti “korban” secara rinci, dan menemukan ternyata ujung jari tengah tidak ada. Ia menyatakan bahwa hanya tubuh yang sempurna dan tanpa cacat akan diterima sebagai korban kepada dewa. Oleh karena itu raja dilepaskan. Raja menyadari bahwa pernyataan menterinya ternyat abenar. Maka ia kembali ke lubang tempat menjatuhkan menterinya dan menyelamatkannya. Raja menceritakan peristiwa yang dialaminya dan meminta maaf atas tindakannya.
Menteri mengulangi lagi pernyataannya, “Tuhan memberikan segala sesuatu untuk kebaikan kita sendiri.”
Raja meminta penjelasan untuk pernyataannya itu. Menteri mengatakan, “Jika Anda tidak menjebloskan saya ke lubang, maka saya akan pergi dengan Anda sampai makhluk liar menyerang dan mereka akan mengorbankan saya, bukan Anda!”
Raja sekarang mengakui keyakinan menteri itu, “Anda benar. Tuhan memberikan segala sesuatu untuk kebaikan kita sendiri.”
Tuhan memiliki rencana yang pasti untuk setiap manusia, rencana untuk membawa pada kemakmuran dan bukan bencana