"Interview di Gambir, karena terlalu banyak, aku jadi bingung. Aku tidak terlalu memilih-milih sebenarnya, yang penting waktunya bisa, aku datang," kata lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kebumen, Jawa Tengah itu.
Asrofi mengatakan mencari kerja dengan berdiri di JPO merupakan yang kedua kalinya dia lakoni, di tempat yang sama, yang berujung pada sebuah undangan untuk menghadiri acara khusus.
"Ini yang kedua kalinya saya berdiri di situ, yang pertama dulu sudah dapat pekerjaan. Gara-gara itu, aku diundang di sebuah acara di Kasablanka. Itu cuma orang-orang terpilih yang bisa datang," kisahnya, tanpa merinci kegiatan itu.
Setelah menamatkan SMK dan hijrah ke ibu kota, Asrofi sempat kerja di bidang makanan dan minuman. Saat ini dia juga masih tercatat sebagai konsultan bisnis di sebuah perusahaan di Jakarta Pusat.
"Ke depannya, pengen kerja dan kuliah di bidang komunikasi. Itu misi aku dari kampung. Padahal aku dulu orangnya pendiam, tetapi pengen kuliahnya komunikasi," ujarnya.
"Terkadang, bidang yang kita tidak suka, kalau ditekuni dengan baik bisa menjadi jembatan untuk menuju kesuksesan," demikian Asrofi.
(Try Reza Essra)
Artikel ini sudah tayang di antaranews.com dengan judul “Cerita Asrofi, pencari kerja di jembatan penyeberangan”.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR