Intisari-Online.com – Bila Anda jalan-jalan ke Brasil, jangan lupa mengunjungi Kota Recife di Pernambuco. Di kota itu, tepatnya, di persimpangan Avenida Almirante Dias Fernandes dan Rua Emiliano Ribeiro, Anda akan melihat seorang pedagang asongan yang trendy.
Tidak seperti pedagang asongan yang sering terlihat kumal, maka pedagang asongan yang satu ini sangat berbeda. Ia mengenakan kemeja putih, dasi kupu-kupu, kacamata hitam, topi yang keren, serta sepatu yang tersemir.
Itulah pedagang asongan yang bernama Aílton Manuel da Silva (43 tahun). Ia menjajakan minuman dingin dalam botol dan kaleng, serta camilan seperti popcorn dan keripik kentang dengan mengunakan sebuah nampan dari logam.
(Baca juga: Jokowi Kekinian, Tampil Trendi Dengan Celana Jeans Dan Sneakers)
Setiap hari Aílton berjualan di jalanan yang ramai itu mulai pukul 5.30 waktu setempat. Saat lampu merah, dengan cekatan ia berjalan di sela-sela kendaraan yang berhenti untuk menawarkan dagangannya.
Aílton menjadi pedagang asongan sejak 2015 ketika ia kehilangan pekerjaan di sebuah bengkel mesin bubut. Sementara ia harus menghidupi isteri dan tiga anaknya.
Lelah menanti panggilan pekerjaan yang tidak kunjung datang, ia pun memutuskan mencari peruntungan di jalanan sebagai pedagang asongan di Recife. Ia menyadari bahwa pekerjaan itu sulit dan keras tetapi ia berharap orang-orang tidak berprasangka terhadap pedagang asongan.
Saat mulai berdagang, Aílton gagal meyakinkan para pengendara untuk memberinya kesempatan. Kebanyakan dari mereka bahkan tidak mau menurunkan kaca jendela karena takut diganggu.
Namun pengalaman negatif itu tidak membuatnya patah semangat. Sebaliknya, ia mencoba pekerjaan barunya itu dengan sedikit berbeda dengan meninggalkan tshirt dan celana pendeknya.
Ia pun mengenakan kemeja dan dasi kupu-kupu, juga kacamata hitam dan topi yang menarik. Para pengguna kendaraan jadi tertarik dengan perubahan yang drastis itu dan mau membeli dagangannya.
(Baca juga: Kasongan, Bermula dari Kuda Mati)
Kini, Aílton jadi cukup punya uang untuk menghidupi keluarganya. Bahkan isterinya bisa bersekolah lagi.
Saat matahari begitu terik, Aílton mengakui bahwa dirinya menjadi lebih cepat lelah. Ia pun sering minum agar tidak dehidrasi. Sementara isterinya menyuruh ia untuk memakai krim pelindung matahari.
Lebih dari 2 tahun Aílton pun menjadi seorang selebritas di kawasan tempat tinggalnya. Dan rupanya hal itu membuat cemburu saingannya, Genilson Luiz.
Genilson memiliki restoran sendiri di dekat tempat biasa Aílton berjualan. Menurutnya, ia sering mendengar pembicaraan antarpedagang asongan bahwa Aílton memonopoli kawasan itu dan membuat bisnis mereka turun.
“Pedagang asongan lainnya tidak berpenampilan seperti Aílton dan kami memperingatkan pedagang asongan lainnya untuk membiarkan Aílton. Itu karena perilaku dan keluwesan dirinya menarik perhatian para pembeli. Dia selalu menghormati orang lain dan penggendara bermotor mencari dirinya saat ingin membeli sesuatu,” kata Genilson Luiz.
Setiap hari Aílton dapar mengantongi keuntungan sebanyak 400 real Brasil atau Rp1,5 juta. Jumlah itu cukup untuk kebutuhan makanan bagi keluarganya.
Meskipun demikian, ia berharap bisa mengikuti jejak isterinya dan bersekolah kembali. Ia benar-benar ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih nyata dan bisa memiliki toko sendiri.
Yang lebih mengesankan dari Aílton adalah kebaikan hatinya. Ia selalu menyisihkan sedikit uang setiap hari agar bisa membeli makanan, alat-alat kebersihan, dan matras.
Semua benda-benda itu disumbangkan ke rumah perawatan para pensiunan Jesus de Nazaré di kota kelahirannya.
“Saya tidak kaya, tetapi cukup untuk keluarga saya. Selama saya bisa membantu orang yang lebih susah dari saya, maka akan selalu saya lakukan,” tutup Aílton Manuel da Silva.