Cita-cita Alexsey untuk menjadi pilot tempur setelah melalui perjuangan yang cukup berat akhirnya terkabul dan kemudian dikirim ke medan tempur.
Meskipun bertempur dengan segala keterbatasan, Elexsey selama musim semi tahun 1942 berhasil menembak jatuh empat pesawat Luftwaffe.
Tapi pada 4 April, nasih nahas seperti yang dialami ribuan sejawatnya sesama pilot menimpanya juga.
Pesawat Elexsey yang sedang melaksanakan misi terbang tempur, berhasil disergap Bf-109 Luftwaffe dan meluncur jatuh menuju hutan pinus lebat yang membentang di bawahnya.
Beruntung Elexsey tidak tewas ketika pesawatnya jatuh di hutan yang sedang dilanda musim dingin dan berlapis salju tebal di atas tanahnya.
Meskipun kedua kakinya terluka parah, Elexsey berusaha keras menyelamatkan diri sambil berjalan merangkak menuju posisi pasukan kawan.
Warga desa yang kemudian berusaha menolong Elexsey yang terluka parah di kedua kakinya berusaha keras merawatnya sampai tim medis pasukan Rusia berhasil mengevakuasinya.
Tapi karena luka di kedua kaki Elexsey telah mengalami pembekuan parah (frostbite) dokter memutuskan mengamputasi kedua kakinya.
Elexsey hanya bisa pasrah dan kemudian berusaha memulihkan diri serta latihan jalan menggunakan kaki palsu.
Setelah lancar menggunakan kedua kaki palsunya dan bisa menerbangkan pesawat ia ternyata memutuskan diri untuk bertempur di udara lagi.
Pada tahun 1943, Alexsey bahkan menjadi komandan skuadron dan dalam salah satu misi tempurnya ia berhasil menembak jatuh tiga pesawat Luftwaffe.
Hingga PD II berakhir, Elexsey yang telah melaksanakan 86 combat mission berhasil menembak jatuh sebelas pesawat tempur Luftwaffe dan mendapat gelar sebagai Pahlawan Perang Rusia.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR