Terpaksa Putus Sekolah, Gadis 10 Tahun Ini Rawat Kakeknya yang Lumpuh karena Stroke

Moh Habib Asyhad

Editor

Selfi (10) mendampingi kakeknya yang lumpuh karena stroke.
Selfi (10) mendampingi kakeknya yang lumpuh karena stroke.

Intisari-Online.com -Masih 10 tahun tapi Selfi harus merawat kakeknya yang lumpuh karena stroke. Tak hanya itu, karena kesulitan dana, gadis berambut cepak itu pun memutuskan untuk berhenti sekolah.

Tapi Selfi bukan gadis yang bodoh, sebelum putus sekolah, ia selalu masuk tiga besar ranking di kelasnya.

(Baca juga:Mengharukan, Pria Tanpa Kaki Ini Merawat Ibu dan Adiknya Selama 40 Tahun dengan Bekerja sebagai Petani)

Bocah berkulit cokelat itu mengaku menyukai pelajaran matematika dan bahasa Inggris di sekolah dulu di Nunukan, Kalimantan Utara.

I can speak English,” katanya.

Ia lalu bercerita tentang kehidupannya sehari-hari merawat si kakek, Nasir (55), yang dicintainya itu.

“Sekarang tidak bisa sekolah lagi, tidak ada biaya. Saya hanya merawat kiai, bersih-bersih rumah dan masak,” ujar Selfi ketika ditemui di rumahnya, Sabtu (1/7).

Ia memanggil kakeknya dengan sebutan “kiai”.

Nasir bersama cucunya tinggal di sebuah rumah panggung sederhana di kawasan padat penduduk persis di belakang tembok pagar Pelabuhan Tunontaka Nunukan.

Selfi bisa memasak nasi, memasak ikan dan nasi goreng untuk kakeknya.

Setiap hari, Selfi juga membersihkan rumah yang isinya menyatu antara ruang tamu, kamar tidar dan dapur.

Rumah berukuran 6X4 tersebut tidak memiliki penyekat ruangan. Satu satunya perabot di rumah tersebut hanyalah sebuah ranjang reyot dengan kasur kusam yang diletakkan di sudut kamar.

Sejak 4 tahun terakhir, Selfi ditinggal kedua orangtuanya yang bekerja di Malaysia sebagai buruh perkebunan sawit.

Sebelum terkena stroke, Nasir selama 30 tahun bekerja sebagai buruh angkut di pelabuhan Tunontaka Nunukan.

Karena tak ada uang, Nasir tidak bisa berobat sehingga lumpuhnya semakin parah.

Selama merantau bekerja ke Malaysia, orangtua Selfi masih sering mengirimkan uang sebagai bekal hidup merawat Nasir dan biaya sekolah Selfi.

Namun, setahun terakhir kiriman uang dari Malaysia mulai bermasalah. Untuk bertahan hidup, Selfi hanya berharap kebaikan dari tetangga yang secara suka rela memberikan makanan.

(Baca juga:Punya Banyak Pesawat ‘Nganggur’, Militer AS ‘Terpaksa’ Mengubahnya Menjadi ‘Drone’)

Selfi juga terpaksa meninggalkan sekolah karena tidak ada biaya. Padahal, Selfi sering masuk ranking 3 besar di kelasnya.

"Terpaksa putus sekolah, tidak ada uang," kata Selfi.

Selfi mengaku bercita-cita menjadi seorang polisi.

Untuk mengobati kangen kepada sekolahnya, Selfi mengaku masih sering membaca buku-buku pelajarannya.

”Maunya sekolah lagi karena saya mau menjadi polisi,” ucapnya.

Ada harapan untuk sekolah lagi

Belum lama ini rombongan polisi dari Kepolisian Sektor Keamanan Pelabuhan KSKP datang ke rumahnya. mereka membawa paket sembako untuk Selfi dan kakeknya dan penduduk tak mampu di sekitarnya.

“Sudah kelas berapa,” tanya salah seorang polisi.

Dengan malu-malu Selfi menjawab, “Tidak bersekolah karena harus menjaga kakek yang lumpuh.”

Polisi itu pun terkejut saat tahu Selfi sudah putus sekolah sejak kelas 4 lalu.

“Ditinggal bapak ibunya kerja di Malaysia,” ujar Nasir kepada Eka Berlin.

Polisi itu kemudian meminta anggotanya untuk mendata kebutuhan sekolah Selfi.

(Baca juga:Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi CEO Startup dan Mau Buat Teknologi Baru untuk Mobil Self-Driving)

Rencananya, dengan bantuan dari Polsek KSKP Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Selfi akan didaftarkan sekolah di SD 04 yang lokasinya tak jauh dari pelabuhan.

Selain bisa melanjutkan sekolah, tugasnya menjaga kakeknya tidak akan terganggu.

Ah, akhirnya, harapan untuk kembali sekolah itu muncul kembali. Jadilah orang yang berguna, Selfi!

(Sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Bocah Selfi Sendirian Urus Kakeknya yang Lumpuh")

Artikel Terkait