Intisari-Online.com - Selama ini banyak dibahas cara dan persiapan berkendara jauh bagi pengemudi.
Namun terkait yang dibonceng jarang sekali dibahas seperti apa persiapan dan tata cara membonceng yang baik.
Padahal sama pentingnya, sebab kelincahan dan reflek pengendara bergantung juga dengan perilaku boncengan.
"Keselamatan berkendara juga bergantung ke penumpang. Harus ingat, luka serius saat kecelakaan justru lebih banyak menimpa penumpang. Makanya pembonceng juga wajib siaga," ujar Adi 'Jotos' Sucipto, Instruktur Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati selaku main dealer Honda.
Menurut Adi yang pernah mewakili Indonesia pada kompetisi safety riding di Jepang, pembonceng wajib serasi dan mesra.
(Baca juga: Ingin Naik Gaji Setelah Lebaran? Ini Dia 7 Kesalahan Umum Saat Proses Negosiasi Gaji)
Yang dimaksud dengan serasi adalah baik pengendara maupun yang dibonceng harus sama-sama mengenakan perlengkapan safety standar.
Pembonceng juga harus menggunakan helm, jaket dan perlengkapan keamanan lainnya.
Agar perlindungan yang didapat pengendara dan pembonceng jadi sama.
Mesra juga jadi penentu keselamatan. Maksudnya mesra, untuk pembonceng yakni harus mengikuti gerakan pengendara selama riding.
Posisi duduknya juga harus membuat pengendara nyaman dan mudah mengendalikan motor.
(Baca juga: Harap Diperhatikan Bagi yang Hendak Mudik Lebaran 2017, Mudik dengan Naik Motor Bonceng Tiga akan Ditilang)
"Tangan berpegangan di pinggang dan dengkul merapat ke paha pengendara. Posisi boncengan seperti ini bikin motor tetap stabil dan aman," tambah Jotos.
Nah, ini pun harus diperhatikan juga, yakni ketika membawa anak selama perjalanan.
Menurut pakem safety riding, baiknya tidak membawa anak balita untuk bepergian jauh dengan motor.
Sebab, ada beberapa kejadian balita meninggal dalam dekapan ibunya. Ini harus jadi perhatian!
Karena banyak ibu yang menggendong balita saat menaiki motor, tidak sadar jika anaknya terhimpit atau terlalu tertutup. Akibatnya balita kehabisan oksigen dan meninggal dunia.
"Baiknya kalau bawa balita, pakai mobil atau naik kendaraan umum saja. Kalaupun bawa anak yang sudah agak besar, hindari duduk di depan. Karena ketika terjadi pengereman mendadak, anak bisa terlempar ke depan. Selain itu rawan terkena serpihan aspal, batu ataupun angin yang langsung datang dari arah depan," tutupnya.
(Nurul)
Artikel ini sudah tayang di motorplus.grid.id dengan judul “Cara Boncengan Saat Turing Jauh, Wajib Mesra dan Serasi”.