Intisari-Online.com -Bukan hanya di Indonesia, tradisi pulang kampung alias mudik juga ada di Malaysia. Di negeri jiran itu istilahnya, pulang raya.
Di antara jutaan warga Malaysia yang mudik, terdapat seorang pemuda yang didapati sedang melintas di jalan antarkota dengan sepeda motor, sambil membonceng kucing kesayangannya.
Tentu saja kucing itu tidak dibonceng di tempat duduk belakang, melainkan semacam diikatkan di atas tas ransel yang dikenakan di punggungnya.
Foto pemuda membonceng kucing itu sempat viral di para pengguna Facebook di Malayia.
“Twiny memang suka naik motor duduk di atas bahu saya, kalau letak di bakul motor dia akan lari ke belakang saya semula,” tutur Ahmad Mukhriz Shah Ahmad Kamal, 23 tahun, sang pengendara motor, seperti ditulis oleh Kelab Info Malaysia.
(Baca juga: Jangan Ragu untuk Bernyanyi, Salah Satu Trik Sederhana untuk Hilangkan Kejenuhan saat Perjalanan Mudik)
Saat difoto oleh seorang wanita pengendara mobil, Ahmad Mukhriz sedang melakukan perjalanan dari Shah Alam menuju Ipoh.
Perjalanan sejauh sekitar 210 km itu ditempuh dalam enam setengah jam. Ahmad Mukhriz sempat berhenti di tiga tempat istirahat yakni Tanjung Malim, Tapah, dan RTC Gopeng.
Ketika berhenti itulah, Twinny (nama kucing itu) memiliki kesempatan untuk makan, buang air, serta mengaso sejenak.
Ahmad Mukhriz bercerita, Twinny yang berusia tujuh bulan itu adalah kucing yang sangat manja. Untuk makan dan minum saja, selalu minta disuapi.
"Kalau saya tak suap, dia tak mahu makan. Memang manja sehinggakan buang air pun perlu berteman.”
(Baca juga: Kapan Tepatnya Orang Indonesia Mengenal ‘Budaya’ Mudik Menjelang Lebaran? Benarkah Sejak Zaman Majapahit?)
Kelakuan Twinny rupanya mirip dengan kakaknya, Tony. Meski manja, tapi keduanya juga bisa tenang saat dibonceng dengan sepeda motor.
Kedua ekor kucing itu bahkan bisa tenang saat menempuh perjalanan jauh.
Sebelum melakukan mudik ini, Ahmad Mukhriz memang pernah membonceng kedua kucing itu dari Shah Alam ke Johor Bahru (sekitar 340 km) dan ternyata tidak merepotkan.
Untuk membawa kedua kucing kesayangannya, Ahmad Mukhriz tidak pernah memboncengnya sekaligus. Satu per satu, bergantian.
Karena itu ia harus rela pulang balik menempuh ratusan kilometer hanya demi kucingnya.
Ahmad Mukhriz tidak keberatan kalau harus repot mengurus dua kucing kesayangannya itu. Di rumah ia memang cuma hidup bertiga dengan mereka.
“Bagaikan satu keluarga,” tutur pria yang membeli dua kucing itu saat baru berusia seminggu.
Ahmad Mukhriz sebenarnya tahu, untuk memboncengkan seekor kucing seharusnya diperlukan peralatan khusus.
Ia sebenarnya juga sudah menyiapkan segala peralatan itu, seperti kantung dan semacam sangkar. Tapi rupanya Twinny dan Tony tidak menyukainya.
“Mereka meronta-ronta untuk melepaskan diri, menjadikan saya tidak sampai hati melihat keadaan itu.”
Ketika Ahmad Mukhriz mendapati dua kucing itu begitu tenang ditaruh di belakangnya, ia percaya kucing itu dapat melakukan perjalanan jauh.
Kucing Anda di rumah kira-kira mau tidak, kalau dibonceng?