Inilah Waktu yang Dibutuhkan Kecerdasan Buatan untuk Benar-benar Menggantikan Peran Manusia. Bahagia atau Justru Waspada?

Agus Surono

Editor

Dalam seabad lagi AI akan menggantikan pekerjaan manusia.
Dalam seabad lagi AI akan menggantikan pekerjaan manusia.

Intisari-Online.com - Survei global terhadap para ahli dalam pembelajaran mesin menunjukkan bahwa suatu saat semua pekerjaan manusia dilakukan secara otomatis.

Namun, dalam waktu 45 tahun ke depan, setengah dari pekerjaan yang saat ini dilakukan manusia akan diambil alih oleh sistem kecerdasan buatan (AI).

(Baca juga: Dengan Kecerdasan Buatannya, LINE Ingin Menegakkan Kembali Generasi Menunduk)

Lantas, kapan AI akan melampaui kinerja manusia? Katakanlah AI akan membentuk tata kerja baru dalam bidang transportasi, kesehatan, sains, dan keuangan.

Penelitian ini disusun oleh Future of Humanity Institute, di University of Oxford.

Ada tiga pertanyaan kunci yang diajukan oleh penelitian itu:

  • Bagaimana kecerdasan mesin tingkat tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?
  • Apa kemungkinan hal ini akan menyebabkan hasil yang ekstrem?
  • Apa yang harus dilakukan untuk membantu memastikan kemajuan AI itu memiliki manfaat?
(Baca juga: Kecerdasan Buatan Ini Disebut akan Membantu Kita Memahami Bahasa Lumba-lumba, Menyenangkan atau Justru Memprihatikan?)

Ledakan kecerdasan

Para ahli percaya bahwa dalam 40 tahun ke depan AI akan mengungguli manusia dalam tugas berikut:

  • menerjemahkan bahasa (pada tahun 2024)
  • menulis esai sekolah (tahun 2026)
  • mengendarai truk (pada tahun 2027)
  • bekerja di bidang eceran (pada tahun 2031)
  • menulis buku (tahun 2049)
  • bekerja sebagai ahli bedah (pada tahun 2053)
Namun masih tersisa pertanyaan besar, apakah AI akan baik atau buruk bagi umat manusia? Dari penelitian itu terungkap bahwa sebagian besar merasa probabilitas buruk rendah (10%), dibandingkan dengan probabilitas rata-rata yang berpendapat bahwa AI baik bagi umat manusia (25%).

Sementara yang menganggapnya sangat buruk (yaitu kepunahan ras manusia) berkisar pada angka 5%.

Hampir setengah dari mereka yang ditanya mengatakan bahwa penelitian pada kajian untuk meminimalkan risiko AI harus diprioritaskan.

Yang disebut ledakan kecerdasan – sebuah gagasan bahwa sistem AI akan dengan cepat mengungguli umat manusia dalam semua tugas begitu kecerdasan mesin tingkat tinggi tercapai - dianggap tidak mungkin, tapi bisa saja terjadi.

Noel Sharkey, ahli robotika dan AI di Sheffield University, mengatakan, "Hasil survei tentang masa depan dapat berguna dalam rentang lima sampai 10 tahun, itulah masa depan. Begitu kita melampaui hal itu, ini murni spekulasi murni."

Dia mengatakan bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa mesin akan mengungguli manusia pada banyak tugas, namun masih dipertanyakan apakah teknologi itu nantinya sebanding dengan manusia.

"Saya tidak tahu apakah jika bangun pagi kemudian bisa memahami suasana hati pasangan saya atau jika anjing tersebut perlu keluar, atau membuat keputusan yang berarti," katanya.

"Dan mengapa kita menginginkan hal itu? Bahkan jika memungkinkan, kita mungkin menolaknya dalam waktu 40 tahun."

Tapi tenang sajalah, menurut survei itu AI akan benar-benar dapat mengganti peran manusia dalam waktu 120 tahun ke depan.

Artikel Terkait