"Harga layanan untuk para gadis itu bervariasi antara 2.000 yuan dan 10.000 yuan. Sejauh ini, kelompok tersebut sudah mengantongi ratusan ribu yuan," kata Pengfei.
Kantor berita Xinhua mengabarkan, delapan tersangka kini ditahan, sementara 12 orang lainnya mendapatkan hukuman administratif. (kompas.com)
Raja Swahili Tawarkan 200.000 Rupiah per Bulan Bagi Gadis yang Mampu Menjaga Keperawanannya
Pernahkah Anda membayangkan bahwa keperawanan bisa dibeli oleh kepala pemerintahan negara? Hal ini ternyata bukan hal yang mustahil. Raja Swahili tawarkan 200.000 rupiah per bulan bagi gadis yang mampu menjaga keperawanannya.
(Gadis yang Menjual Keperawanannya Ini Telah Menemukan Pembelinya yang Sudi Membayar Rp28 Miliar)
Swahili adalah salah satu negara termiskin di Afrika. Uniknya, di negara ini setiap perawan yang mau tidak melakukan hubungan seks akan diberi uang 200.000 rupiah per bulan. Aturan ini dikeluarkan oleh raja Swahili yang terkenal playboy, Mswati III.
Sang raja beralasan bahwa aturan ini dikeluarkan untuk melindungi kaum perempuan dari penyakit HIV. Akan tetapi para kritikus mengatakan bahwa aturan ini hanya dibuat untuk memastikan calon selir raja kelak tidak berpenyakit. Raja playboy ini sendiri sekarang sudah memiliki 15 istri.
Setiap tahunnya di Swahili diadakan acara bernama Reed Dance. Pada acara ini semua perempuan harus menari dengan bertelanjang di hadapan sang raja. Raja berusia 46 tahun ini kemudian akan memilih satu perawan untuk dijadikan istri barunya.
(Ketika Keperawanan Dipersoalkan (1))
Beberapa aturan juga akan segera dikeluarkan seiring dengan penawaran raja Swahili untuk berikan 200.000 rupiah per bulan bagi gadis yang mampu menjaga keperawanannya tersebut. Bulan lalu sendri MsWati III baru saja memilih seorang gadis berusia 19 tahun untuk diperistri.
Meski banyak dikritik, program unik ini dianggap dapat membuat sejumlah perempuan mendapatkan gaji yang lumayan. Tingkat penyebaran HIV di Swahili sendiri merupakan salah satu yang tertinggi di dunia dengan angka 26%.
Para perempuan Swahili sendiri pun sudah menanggapi ide raja Swahili yang tawarkan 200.000 rupiah per bulan bagi gadis yang mampu menjaga keperawanannya itu.
Bagi mereka aturan ini tidak masuk akal sebab untuk sebuah hubungan seks mereka bisa mendapatkan jauh lebih banyak dari 200.000 rupiah. Menurut mereka para perempuan Swahili akan melakukan apapun untuk mendapatkan banyak uang (DailyMail).
Salah Kaprah Mitos Keperawanan
Salah kaprah mitos keperawanan banyak beredar di masyarakat. Setidaknya ada dua hal mitos yang sangat dipercaya oleh sebagian masyarakat padahal sebetulnya salah kaprah. Hal itu sebagai berikut.
1. Perempuan yang cara berjalannya “mengangkang” artinya sudah tidak perawan lagi.
2. Dalam buku In Memoriam karya Rosihan Anwar, tertulis cara Presiden Pertama RI, Soekarno, menentukan mana gadis yang masih perawan dan mana yang tidak. “Jika kamu tarik een denkbeeldige recthe li jin (suatu garis imaginer yang lurus) di atas dada si gadis, dari pertengahan lengan yang satu ke lengan yang lain, lalu kamu tentukan pada penglihatan dari luar saja di mana letak puting payudaranya. Jika puting di bawah garis, dia tidak lagi perawan, tapi jika tetap pada garis, dia masih perawan.”
Menanggapi mitos tersebut, Hoshael Waluyo Erlan, M. Psi., psikolog klinis di Jakarta mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang solid untuk mendukung hal itu. Menurutnya, pemikiran-pemikiran itu justru merendahkan perempuan dan menciptakan stereotip yang negatif.
“Banyaknya mitos mengenai keperawanan seperti itu, mungkin berhubungan dengan bagaimana masyarakat kita memandang seksualitas. Karena keperawanan itu tabu, jadi mereka menciptakan mitos-mitos yang bisa digunakan untuk membuat judgement,” ujar Hoshael.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR