Saat Suasana TK yang Seharusnya Penuh Keceriaan Berubah Jadi Menyeramkan Akibat Sebuah Ledakan

Ade Sulaeman

Editor

Korban ledakan bergelimpangan
Korban ledakan bergelimpangan

Intisari-Online.com – Tujuh orang tewas dan 66 lainnya terluka saat sebuah ledakan terjadi di taman kanak-kanak Chuangxin Kindergarten di Feng County, Xuzhou, China, Kamis (15/6), pukul 16.50 waktu setempat.

Mereka yang tewas dan terluka adalah para orangtua yang sedang menunggu jam sekolah berakhir untuk menjemput anak mereka.

Berbagai foto dari lokasi kejadian pun merebak di media sosial. Dalam foto-foto itu terlihat para korban bergelimpangan dan berlumuran darah.

(Baca juga: ‘Musuh’ Utama Uji Coba Peledakan Bom yang Dilakukan TNI AU: Para Pemulung!)

Menurut laporan media setempat, dua orang tewas di lokasi kejadian dan 5 lainnya meninggal di rumah sakit. Sementara 9 orang dilaporkan dalam kondisi kritis.

Pihak kepolisian mengatakan kepada AFP bahwa penyebab ledakan masih dalam penyelidikan.

Dilansir dari Dailymail, Chuangxin Kindergarten berlokasi di Shanghai Road yang berdekatan dengan area penjualan makanan.

Seorang pemilik toko setempat mengatakan, ledakan terdengar sekitar pukul 5. Mungkin ledakan itu berasal dari tabung gas yang berdekatan dengan penjual makanan. Sepertinya banyak orang yang tewas.

(Baca juga: Ratusan Anak Muslim Long March Menuju Manchester Arena untuk Memberi Penghormatan kepada 22 Korban Ledakan Bom Manchester)

Pihak taman kanak-kanak dan rumah sakit setempat yang dihubungi oleh Associated Press, tidak mau memberikan keterangan.

Hingga saat ini penyebab ledakan belum diketahui dan masih dalam penyelidikan kepolisian Feng County.

Beberapa tahun lalu, taman kanak-kanak di China menjadi sasaran serangan balas dendam oleh orang-orang yang dendam pada tetangga dan masyarakat.

Pada 2010, sekitar 20 anak meninggal akibat sekolah mereka diserang. Kasus itu membuat banyak sekolah di China meningkatkan jumlah petugas keamanan di gerbang sekolah.

Sementara pemerintah China mengontrol dengan ketat akan kepemilikan senjata api. Namun, para penyerang menggunakan pisau, kampak, atau bom buatan.

Artikel Terkait