Intisari-Online.com – Berkhayal sah-sah saja. Namun kalau khayalan itu berbau kriminal, siap-siap saja menanggung akibatnya.
Seorang pedofil remaja yang mulai mengakses gambar anak-anak ketika baru berusia 13 tahun dipenjara selama lima tahun setelah mengatakan bahwa dia akan membunuh 25 bayi baru lahir dalam semalam.
Remaja itu dinyatakan bersalah atas pelanggaran termasuk membuat gambar anak-anak yang tidak senonoh di rumahnya di Greenock, Skotlandia, dan menyebarkannya ke dunia maya.
Petugas menemukan obrolan online (daring) yang menyebutkan bahwa remaja tersebut berkhayal tentang penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan bayi.
Dia telah mengakses hampir 20.000 gambar anak-anak dan bayi yang disalahgunakan, dan Sheriff Derek Hamilton mengatakan bahwa itu gambar yang terburuk yang pernah dia lihat.
Dalam beberapa pesan yang dikirim remaja berusia 19 tahun tersebut, dia akan memperkosa 10 bayi sehari, menurut harian lokal.
Sheriff Greenock kemudian mengirim remaja itu ke Pengadilan Tinggi di Edinburgh, Skotlandia.
Hakim Nigel Morrison diberitahu bahwa remaja 19 tahun itu telah diwawancarai oleh staf medis dan mereka tidak percaya bahwa dia menyukai pelanggarannya itu.
Pengadilan juga merujuk ke para pekerja sosial yang juga menyatakan bahwa remaja itu berisiko tinggi melakukan perbuatannya kembali.
Remaja yang bernama Alan Gray akhirnya mengaku bersalah atas tuduhan dan mengakui membuat foto anak-anak yang tidak senonoh itu di rumahnya antara 12 Januari 2016 dan 1 Juni 2016.
Dia juga mengaku menggunakan “jaringan komunikasi publik” untuk mengirim pesan kepada “orang yang tidak dikenal” dengan isi yang “sangat menyinggung'. Dalam pesan itu, Gray mengungkapkan “keinginan untuk menculik, melakukan pelecehan seksual, pemerkosaan, dan membunuh bayi”.
Gray juga mengaku bersalah atas tuduhan terhadap persitiwa yang terjadi pada 5 - 6 Mei 2016, saat dia mengirimkan sebuah pesan “menyerang” kepada seseorang yang dikenal sebagai “Back Again”.
Dia mengancam “Back Again” dengan postingan serangkaian serangkaian “pesan tak senonoh fiktif” di Internet.
Pesan - yang dipalsukan – itu berisi percakapan yang seolah-olah terjadi di antara mereka berdua.
Pada kesempatan itu, pengadilan juga mendengar bagaimana Gray mengorganisir video kekerasan seksual pada bayi ke dalam sebuah folder di laptopnya.
Dia bertukar pesan dengan orang lain yang isinya obrolan soal kekerasan seksual paling mengerikan terhadap bayi.
Gray - yang mulai mengakses pornografi di internet pada usia 13 - mengirim pesan ke aplikasi messenger Kik, “Saya akan membunuh 25 bayi yang baru lahir dalam semalam. Tanpa belas kasihan.”
Dia menambahkan, “Mereka lahir hanya untuk kita lecehkan.”
Hakim Morrison memerlukan waktu untuk memutuskan hukuman yang akan diberikan kepada Gray.
Tapi Hakim Morrison juga meminta waktu untuk mempertimbangkan apakah Gray harus diberi “Order for Lifelong Restriction”.
(Order of Lifelong Restriction, OLR, adalah hukuman yang diperkenalkan di Skotlandia pada bulan Juni 2006. OLR menyediakan pengawasan seumur hidup terhadap pelaku kekerasan dan pelecehan seksual berisiko tinggi dan memungkinkan pengawasan intensif yang lebih tinggi untuk mencegah orang tersebut berbuat kriminal.)
Jika Gray memperoleh OLR, maka remaja itu akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara. Dia hanya akan dibebaskan dari tahanan jika dewan pembebasan bersyarat menganggap dia tidak lagi menjadi ancaman bagi keselamatan publik.
Pada hari Senin (11/6), Hakim Morrison memutuskan untuk menjatuhkan hukuman tambahan.
Setelah menjalani hukuman lima tahun, Gray akan diawasi oleh pihak berwenang selama tiga tahun setelah dibebaskan dari penjara.
Polisi yang menyita laptop Gray menemukan 19.884 gambar yang terdiri atas 16.120 gambar diam dan 3.764 video.
Ini termasuk 1.864 gambar dan 2.254 video soal pelecehan seksual kategori A, sebuah kategori yang terburuk.
Rentang usia anak-anak dalam gambar dan video itu antara kurang dari satu tahun hingga 12 tahun.