Intisari-Online.com - Pedofilia bisa terjadi di mana-mana. Bahkan, dalam beberapa kasus, pelaku pedofilia sering kali berasal dari orang-orang terdekat kita, orang-orang terdekat anak kita—entah di rumah atau di sekolah.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Dilansir dari Tabloid Nakita, ada beberapa tipe anak yang kerap menjadi sasaran pedofilia:
Anak dianggap sebagai “anak emas”
Memang membanggakan jika guru, pelatih, atau pembimbing anak mengenali bakat dan prestasi anak, dan kerap mengistimewakannya dari murid-murid lain. Namun hal ini bisa menjadi peringatan utama bagi Anda.
“Pelaku biasanya menggiring anak dengan memisahkannya dari anak-anak lain, sehingga membuatnya merasa istimewa,” kata Char Rivette, direktur pelaksana Chicago Children’s Advocacy Center. Pendidik profesional biasanya tidak akan menunjukkan sikap pilih kasih.
Anak diajak bertemu berdua saja
Begitu seorang pedofilia memisahkan anak tertentu, langkah berikutnya adalah membuat anak tersebut berdua saja dengannya. Pelaku biasanya menyarankan sesi belajar secara privat, olahraga berdua, atau bahkan mengajak menginap dengan berbagai alasan.
Meskipun anak terlihat begitu bersemangat, jangan biarkan ia berdua saja dengan orang dewasa selain orangtuanya.
(Jika Si Kecil Punya Ciri-ciri Seperti Ini, Waspadalah, Mungkin Ia Menjadi Korban Pedofilia)
Ada riwayat penganiayaan seksual dalam keluarga
“Penganiayaan cenderung turun-temurun,” kata Rivette. “Jika Anda memiliki riwayat penganiayaan seksual di keluarga Anda, anak Anda kemungkinan besar juga akan menjadi korban.” Artinya, anak mudah jadi korban pedofilia bila dalam riwayat keluarga juga sudah yang pernah menjadi korban.
Anda single mother or father
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR