Mau Mengenal Pak Harto Dalam Waktu Satu Jam? Datanglah ke Museum Pak Harto di Bantul Yogya

Ade Sulaeman

Editor

Museum HM Soeharto
Museum HM Soeharto

Intisari-Online.com - Sosok Presiden RI yang kedua, Soeharto meskipun sudah lama wafat tetap merupakan tokoh legendaris yang fenomenal.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan Soeharto yang telah menjadi Presiden RI selama lebih dari 30 tahun, gaya serta karakter kepemimpinan Soeharto ikut membentuk watak bangsa Indonesia.

Paling tidak bangsa Indonesia sudah direkatkan oleh Soeharto melalui ideologi Pancasila yang diajarkan secara maksimal dan gaya hidup sesuai karakter Soeharto.

Yakni sabar, saleh, dan bijaksana dalam bertindak serta berpikir.

Watak dan karakter dari sosok Soeharto itu sebenarnya mudah ditemui jika mengunjungi Museum HM Sooharto yang ada di daerah Kemusuk, Argomulyo, Bantul, Yogyakarta.

(Baca juga: ‘Broken Home’ dan Berpindah-pindah, ‘Bekal’ Soeharto untuk Menjadi Pribadi Ulet dan Mandiri)

(Baca juga: Soeharto Kecil Trauma pada Alat yang Kelak Menjadi Lambang Partai yang Dibencinya, Kebetulan?)

(Baca juga: Anak Hilang yang Tidak Ditemukan Oleh Orang Tuanya, Satu dari Tiga Versi Silsilah Soeharto)

Begitu memasuki pintu gerbang museum yang lokasi tanahnya dahulu merupakan tempat kelahiran Soeharto, pengunjung akan disambut oleh patung Pak Harto yang berpakaian militer dengan pangkat jenderal bintang empat.

Pengunjung selanjutnya akan dipersilakan menonton video tentang kisah hidup Pak Harto selama 15 menit di ruangan berbentuk pendopo yang bisa memuat ratusan orang.

Usai menonton video perjalanan hidup Pak Harto, pengunjung bisa memasuki ruangan museum yang cukup megah dan berisi informasi serba digital.

Ruang informasi serba digital itu juga berisi tentang kisah Pak Harto ketika menjadi pasukan gerilya dan berperan dalam Serangan Umum 1 Maret di Yogya.

Peran Pak Harto sebagai Pangkostrad sekaligus perannya sebagai panglima penumpasan G-30-S-PKI, sebagai Panglima Mandala Trikora, Presiden RI, dan sampai lengsernya Soeharto di tahun 1998.

Jika pengunjung sudah keluar dari ruangan museum, mereka masih bisa melihat petilasan Pak Harto yang lain, seperti sumur, bagian rumah yang masih asli, dan lainnya.

Butuh waktu sekitar 1 jam untuk berkeliling di museum dan pengunjung pun dijamin sudah memiliki pemahaman yang lumayan terhadap mendiang Presiden Soeharto.

Artikel Terkait