Advertorial
Intisari-Online.com - Rudal yang tidak pernah terlihat sebelumnya berhasil terekam melekat pada sebuah pesawat MiG-31 Rusia bulan lalu.
Dipercaya bahwa rudal itu sebagai senjata anti-satelit yang siap digunakan untuk perang tahun 2022.
Informasitersebut didapat dari sumber agen inteligen AS yang memiliki pengetahuan langsung mengenai hal tersebut.
Senjata anti-satelit Rusia, yang melekat pada pesawat diharapkan untuk menargetkan komunikasi dan citra satelit di orbit Bumi yang rendah.
Sebagai referensi, Stasiun Luar Angkasa Internasional dan Teleskop Luar Angkasa Hubble memeriksa orbit Bumi yang rendah.
Gambar-gambar dari rudal misterius yang melekat pada MiG-31 Rusia muncul pada pertengahan September.
Menurut salah satu sumber,pengujianawal sistem tiruan dimulai pada bulan September dan dijadwalkan akan berjalan hingga Rabu.
Uji coba yang digunakan untuk mengevaluasi senjata tiruan selama penerbangan, menurut sumber.
Baca Juga : Inilah 5 Wajah Asli Musisi Dunia yang Selalu Memakai Topeng Saat Manggung
Sumber juga mengatakan bahwa jenisuji coba yang dilakukan pertama untuk memastikan bahwa senjata danbingkai udara akan bekerja selama penerbangan.
Lalu, dia menambahkan bahwa tonggak pengujian berikutnya akan dilakukan pada 2019.
Rusia diperkirakan akan melakukan tes peluncuran tahun depan,ketika sistem tiruan akan diluncurkan dari pesawat.
Terlebih lagi,diharapkan senjata-senjata ini akan digabungkan dengan senjata Kremlin pada tahun 2022.
Baca Juga : Nahas, Bantu Teman Berburu, Pria Pekalongan Ini Justru Tewas Ditembak Gara-gara Dikira Ayam Hutan
Direktur Proyek Pasukan Nuklir Rusia, Pavel Podvig, mengatakan, "Menurut saya, seperti yang saya pahami, mungkin ini adalah sistem anti-satelit."
Dia mengatakan Moskow sebelumnya bekerja pada sistem seperti itu.
Podvig menambahkan bahwa kemampuan tersebut baik untuk dimiliki.
Dia juga mencatat bahwa China dan AS telah mengembangkan senjata serupa.
Baca Juga : Sejarah Sumpah Pemuda 1928: Langkah Nyata Kumpulan Pemuda Idealis nan Utopis
Thomas Karako, direktur Proyek Pertahanan Rudal di Pusat untuk Studi Strategis dan Internasional mengatakan bahwa konsep senjata anti-satelit kinetik yang diluncurkan di udara telah ada sejak lama.
Selama bertahun-tahun, orang-orang China, Rusia dan AS telahmengembangkan konsep senjata tersebut.
Karako menambahkan bahwa setelah mengatakan hal itu Rusia tentu menimbulkan banyak sensasi tentang senjata tersebut yang menimbulkan sedikit skeptisisme.
Sementara rudal anti-satelitbukanlah hal yang baru, berita terbaru datang kurang daridelapan bulan setelah Putin menyebut persenjataan militernya semakin meningkat.
Perkataan Putin pada bulan Maret lalu ditujukan kepada semua orang yangtelah memicu perlombaan senjata selama 15 tahun terakhir dan berusaha mendapatkan keuntungan sepihak atas Rusia.
Hal tersebut menimbulkan sanksi hukum yang bertujuan untuk menghalangi pengembangan senjata Rusia.
Namun, Putin menambahkan bahwa upaya tersebut gagal menahan upaya Rusia dalam mengembangkan sistem persenjataannya.
Baca Juga : Fahmi Bo Terserang Stroke, Ini 9 Kebiasaan Sepele Pemicu Stroke!