Advertorial

Terbunuh dalam Posisi Chokehold: Trump Akan Berikan Konsekuensi Berat Jika Arab Saudi Terbukti Membunuh Khashoggi

Adrie Saputra
Adrie Saputra

Editor

Seorang pejabat Saudi mengatakan kepada ABC News bahwa Jamal Khashoggi terbunuh ketika dia "ditempatkan dalam posisi chokehold".
Seorang pejabat Saudi mengatakan kepada ABC News bahwa Jamal Khashoggi terbunuh ketika dia "ditempatkan dalam posisi chokehold".

Intisari-Online.com - Seorang pejabat Saudi mengatakan kepada ABC News bahwa Jamal Khashoggi terbunuh ketika dia "ditempatkan dalam posisi chokehold (cengkraman menahan pada leher)" untuk mencegah dia meninggalkan konsulat negara di Turki dan meminta bantuan.

Penjelasan yang berkembang muncul 19 hari setelah Khashoggi, seorang wartawan Saudi yang kritis terhadap pemerintah negaranya saat ini, menghilang pada tanggal 2 Oktober setelah pergi ke konsulat Saudi di Istanbul.

Setelah Khashoggi dilaporkan hilang, pemerintah Saudi awalnya mengatakan Khashoggi telah keluar dari konsulat pada hari yang sama, dan membantah keterlibatan dalam kepergiannya.

Dua minggu kemudian, jaksa penuntut umum negara itu mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan bahwa diskusi antara Khashoggi dan orang-orang yang bertemu dengannya di konsulat menyebabkan pertikaian yang mengakibatkan kematian wartawan, laporan Saudi Press Agency.

Baca Juga : Jamal Khashoggi Tewas, Tunangannya Tulis Surat Perpisahan Mengharukan

Pejabat Saudi pada hari Minggu mengatakan kepada ABC News bahwa badan Khashoggi diberikan kepada "kooperator lokal" di Istanbul untuk dibuang.

"Investigasi terhadap hal ini terus berlanjut," kata pejabat itu.

Keberadaan tubuh Khashoggi tetap tidak diketahui hingga berita ini ditulis.

Beberapa organisasi hak asasi manusia, termasuk Amnesty International dan Komite untuk Melindungi Wartawan, telah meminta bantuan PBB untuk menyelidiki kematian Khashoggi.

Baca Juga : Donald Trump Bilang AS akan Mundur dari Perjanjian Nuklir dengan Rusia: Tanda-tanda Perang Dunia III?

Setelah berbicara dengan Raja Salman dari Arab Saudi, Presiden Trump berasumsibahwa Khashoggi telah dijadikan sasaran oleh "pembunuh nakal".

Awal pekan ini, Trump mengatakan bahwa akan ada "konsekuensi berat" jika Saudi ditemukan telah membunuh Khashoggi.

Pada hari Jumat, presiden mengatakan bahwa pengumuman Sauditerkait para tersangka yang kiniada dalam tahanan adalah "langkah pertama yang baik".

Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin, dan beberapa pemimpin bisnis internasional, telah menarik diri dari sebuah forum investasi besar di Arab Saudi yang dijadwalkan mulai minggu depan disebut Future Investment Initiative.

Baca Juga : Soal Kematian Khashoggi, Banyak Negara yang Skeptis terhadap Pernyataan Arab Saudi

Khashoggi meninggalkan Arab Saudi pada tahun 2017, dan baru-baru ini tinggal di AS di mana dia menjabat sebagai kolumnis opini untuk surat kabar The Washington Post, menulis secara kritis tentang keluarga kerajaan Saudi dan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman, dan mengatakan tentang kurangnya kebebasan pers di Timur Tengah.

Kolom terakhir Khashoggi untuk surat kabar, diterbitkan pada tanggal 17 Oktober, berjudul: "Apa yang paling dibutuhkan dunia Arab adalah kebebasan berekspresi."

Artikel Terkait