Intisari-Online.com - Sabtu (20/10) waktu setempat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa AS akan mundur dari perjanjian nuklir (INF) dengan Rusia.
Tak hanya itu, ia juga menuduh negara yang menjadi rival utamanya itu telah lebih dahulu melanggar aturan dan meningkatkan prospek pengembangan senjata baru.
“Mereka telah melanggarnya selama bertahun-tahun,” ujar Trump di Nevada, seperti dilansir dari The Wall Street Journal.
Baca Juga : Bunker Nuklir Rahasia Inggris Ini Tunjukkan Dulu Inggris 'Sangat Siap' Hadapi Serangan Nuklir, Kini?
Yang paling dikhawatirkan dari keluarnya Amerika dari perjanjian ini adalah potensi kedua negara akan saling pamer kekuatan.
Jika sudah begitu, perang sepertinya tinggal hitungan waktu, bukan?
Di sisi lain, Rusia membantah telah melanggar aturan yang dibuat pada 1987 yang ditandatangani oleh Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev itu.
Aturan itu juga melarang penggunaan roket-roket jarak menengah dan pendek, serta menguji, memproduksi atau memasang rudal-rudal baru berbasis di daratan.
Seperti dikabarkan banyak media, Rusia telah mengembangkan sistem rudal yang dikenal sebagai 9M729, meskipun mereka mengatakan bahwa itu sesuai dengan perjanjian.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR