Advertorial
Intisari-Online.com –Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan eskalator.
Tapi seberapa kenal dengan tangga berjalan ini?
Eskalator pertama diperkenalkan ke publik di Coney Island, New York City pada tahun 1896.
Saat ini, jutaan orang telah menggunakan eskalator modrn dengan bagian yang dipijak oleh kaki teksturnya bergaris.
Fitur ini ternyata bukan sekedar aksesoris yang dibuat oleh perancangnya melainkan elemen yang sangat penting dari perangkat mekanis besar.
Baca Juga : Balita Ini Terjepit Eskalator, Kondisinya Kini Sangat Memprihatinkan
Berikut, dua hal yang mungkin belum kamu tahu tentang eskalator, padahal sudah sering menggunakannya.
1. Pijakan di eskalator bergaris
Selama musim gugur dan musim dingin, pijkan kaki di eskalator akan megumpulkan namyak air yang dapat membuatnya licin.
Untuk menghindari kecelakaan dari penggunanya, dibuatlah pijakan kaki itu dengan strip vertikal.
Baca Juga : 3 Aneka Bisnis Modal Kecil Tapi Untung Besar Bagi Ibu Rumah Tangga
Dengan adanya garis-garis vertikal ini akan meningkatkan gaya gesek antara sepatu pengguna dengan pijakan eskalator.
Selain itu, apabila ada benda seperti sampah plastik yang terjatuh di pijakan eskalator, akan tertahan di luar dan tidak akan masuk ke bawah pijakan eskalator dan merusaknya.
Berbeda apabila pijakan eskalator mulus, benda seperti itu akan dapat masuk ke dalam eskalator dan membuat eskalator rusak.
2. mengapa pegangan tangan bergerak lebih cepat dibanding gerakan pijakan eskalator?
Baca Juga : Mengintip 'Desa Kurcaci' di Iran, Rumah Penduduknya Tak Sampai 2 Meter
Pernahkah kamu menyadari, kalau pegangan tangan pada eskalator bergerak lebih cepat daripada pijakannya?
Ini berkaitan dengan pemeliharannya.
Selama pemeliharaan eskalator, apabila roda gigi sudah aus, kecepatan pegangan tangan akan berkurang.
Apabila hal itu terjadi, ini adalah pertanda eskalator perlu diperbaiki.
Nah, berkat-berkat-berkat fitur yang dipikirkan dengan baik, kita dapat menaiki tangga berjalan ini dengan aman dan nyaman.
Baca Juga : Guru Olahraga Tinju Siswa: Bagaimana Dampaknya dan Apa yang Harus Orangtua Lakukan?