Advertorial
Intisari-online.com - Bagi Indonesia ganja adalah tumbuhan yang haram untuk di konsumsi karena efek yang ditimbulkan.
Bahkan, tumbuhan semacam ini sangat dilarang dan ditentang di Indonesia dan dianggap sebagai barang ilegal.
Namun, lain halnya di beberapa negara di Amerika Latin, tumbuhan ini dilegalkan bahkan diperbolehkan di konsumsi oleh penduduknya.
Melansir dari DailyMirror, pada Kamis (18/10/2018), Kanada merupakan negara yang baru saja melegalisasi ganja.
Baca Juga : Nekat Mencorat-coret Masjid, Pria Ini Justru Diganjar Pihak Masjid dengan Cara yang Mengejutkan
Akibat aturan ini, ratusan perokok ganja justru berbondong-bondong pergi ke toko di tengah malam negara ini untuk membeli narkoba dan ganja untuk pertama kalinya.
Pembeli terlihat antre di jalan-jalan, dan bahkan banyak orang menginginkan benda yang ditentang di beberapa negara ini.
Kanada sendiri adalah negara kedua yang melegalkan ganja untuk keburuhan non-medis untuk di beli dan jual untuk umum.
Penjualan di mulai pada tengah malam waktu setempat di Newdoundland, provinsi paling timur di wilayah Kanada.
Baca Juga : Kerajaan Inggris Khawatir Pangeran Charles akan 'Bikin Malu' Jika Sampai Menjadi Raja, Mengapa?
Beberapa penjual ilegal di negara tersebut, kini sudah mulai menampakkan diri karena legalnya penjualan ganja di negara tersebut.
Tom Clarke dari Portugal, misalnya ia dulunya adalah penjual ganja ilegal namun kini menjadi peritel berlisensi, termasuk orang pertama yang menjualnya secara legal.
Setelah aturan tersebut muncul, setidaknya 111 toko ganja legal di buka di seluruh negara dari sekitar 37 juta orang di dunia saat ini.
Orang kanada, juga dapat memesan produk ganja melalui situs web yang dikelola provinsi atau peritel pribadi untuk selanjutnya dikirim melalui pos.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Sebelum Kanada, Uruguay adalah negara pertama yang melegalkan ganja, mereke menyebutnya sebagai marijuana rekreasi.
Untuk selanjutnya, Kanada mengikuti langkah Uruguay untuk ikut melegalkan ganja di bawah pemerintahan Justin Trudeau.
Ia membuat undang-undang obat untuk merombak, peraturan di Kanada sejak 100 tahun dan mengurangi perdagangan obat bius.
Dengan kebijakan tersebut, Kanada berharap akan mendapatkan pemasukan sekitar 400 juta dolar AS (atau sekitar Rp6 triliun) dari pajak.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Namun, akibat kebijakan tersebut, beberapa kritikus berpendapat bahwa polisi diharapkan siap siaga menghadapi efek samping yang mungkin bisa ditimbulkan oleh peningkatan konsumsi ganja.
Kebijakan tersebut telah membuat orang Kanada secara hukum diijinkan untuk memiliki ganja dan mengkonsumsinya.
Undang-undang penggunaan ganja memungkinkan pengguna untuk memiliki setidaknya hingga 4 tanaman di dalam rumahnya, namun jika melanggar batas ini mereka bisa dituntut.