Advertorial
Intisari-Online.com – Sebenarnya kita ingin sekali minum susu, tapi apa daya perut sakit? Harry Sendiko mempunyai saran penanggulangannya.
Kata orang, susu sangat bermanfaat bagi tubuh karena bergizi. Namun, tidak jarang di antara kita ada yang terpaksa tidak suka minum susu, karena begitu minum kontan sakit perut.
Gejala ini dikenal sebagai lactose intolerance. Istilah ini kalau dialihaksarakan ke aksara Indonesia menjadi 'ketidaktahanan terhadap laktosa'.
Biasanya ia menghinggapi orang yang mencoba minum susu kembali sesudah lama sekali berhenti minum.
Baca Juga : Susu Segar adalah Jenis Susu Terbaik untuk Dikonsumsi, Ini Alasannya
Dipecah
Umumnya susu mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, beberapa jenis eNzym dan air. Di antara karbohidrat itu ada sejenis gula khas, yang hanya terdapat dalam susu saja, yaitu laktosa, sebanyak 4,8% dari bobot total susu.
Karena hanya ada dalam susu, laktosa ini juga sering dikenal sebagai gula susu.
Sebenarnya, laktosa diperlukan untuk pembentukan dan pertumbuhan urat saraf pusat. Namun, dalam proses pencernaan makanan, ia juga bertugas mendorong penyerapan mineral kalsium. Kalsium ini juga banyak terdapat dalam susu.
Jadi dengan begitu, susu juga terkenal sebagai minuman anti-rachitis (anti penyakit tulang akibat kekurangan kalsium).
Baca Juga : Ketika Susu Berubah Menjadi Marmer, Bensin Membeku, dan Ludah Jatuh sebagai Serpihan Es
Ketika dicernakan dalam tubuh, laktosa dipecah oleh enzym laktase yang dikeluarkan oleh kelenjar ludah perut dalam lambung. Laktosa itu pecah menjadi gula glukosa dan galaktosa yang mudah diserap oleh usus halus.
Tentu, tidak semua laktosa sempat dipecah dalam masa yang sama. Sebagian kecil berbentuk laktosa terus dan dalam usus besar akan bertugas sebagai medium pertumbuhan bakteri asam laktat, Lactobacillus acidophillus, yang berperan membentuk vitamin B kompleks secara alamiah.
Umumnya, bayi manusia akan minum air susu ibunya yang mengandung laktosa kira-kira 5,6% dari bobot total padatan susu. Namun, setelah ia disapih dan berhenti menyusu ibunya, biasanya konsumsi susu akan berkurang, bahkan berhenti sama sekali.
Kelenjar penghasil enzym laktase juga berhenti bekerja.
Baca Juga : Suzanna Sakit Diabetes dan Meninggal Usai Minum Susu di Malam Hari, Bahayakah Susu bagi Penderita Diabetes?
Pesta pora
Lactose intolerance biasanya timbul pada orang yang sudah lama tidak minum susu semacam itu. Kalau ia mencoba minum susu lagi, atau hasil olahan susu seperti yoghurt, mentega dan keju, maka laktosa yang masuk ke dalam tubuhnya banyak yang tidak dipecah menjadi gula sederhana yang mudah diserap.
Soalnya, kelenjar penghasil enzym laktase 'lupa' membuat enzym. Maklum saja, sudah lama tidak bekerja.
Sejumlah besar laktosa yang tidak dipecah itu kemudian hanya lewat usus halus saja dan tidak diserap oleh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Bahan itu langsung masuk ke usus besar.
Bagi bakteri asam laktat penghuni usus besar, laktosa yang membanjir ini merupakan santapan istimewa. Maka berpesta poralah mereka.
Baca Juga : Campurkan Susu dengan Beberapa Bahan Berikut untuk Mendapatkan Kulit Wajah yang Bersih dan Berseri
Akibatnya, banjir pula asam laktat hasil kegiatan bakteri itu dalam usus besar. Suasana asam yang kebangetan ini menyebabkan perut sakit.
Kalau diabaikan, keseimbangan air untuk tinja ikut terganggu. Air yang dikeluarkan dalam suasana asam itu terpaksa banyak sampai penderita akan mencret.
Bakteri dalam usus besar itu pun menghasilkan gas yang berbau khas banyak sekali. Penderita terpaksa lebih sering membuang gas lewat 'pintu belakang'.
Setelah mengalami kejadian itu, biasanya kita kontan memusuhi susu. Lebih baik tidak minum susu daripada sakit perut! Pendapat ini jelas keliru, karena penyebab masalah itu bukan susu tetapi laktosa, yang hanya merupakan bagian kecil saja dari susu itu.
Zat gizi lainnya dalam susu itu sebenarnya lebih bermanfaat bagi tubuh kita.
Baca Juga : Campur Susu dengan Madu Ternyata Dapat Timbulkan 7 Hal Ini Bagi Tubuh, Lho!
Latihan lagi
Cara penanggulangan yang paling tepat adalah tetap minum susu sambil 'melupakan' sakit perut, mencret dan buang gas banyak itu pada saat kita mulai minum susu lagi.
Tentu, mulainya dengan sedikit dulu. Latihan minum susu kemudian dilanjutkan terus-menerus setiap hari secara kontinyu.
Pada suatu saat nanti pasti tidak akan timbul keluhan lagi, kalau kelenjar ludah perut penghasil laktase sudah berjalan normal kembali.
Baca Juga : Cucilah Wajah dengan Campuran Kopi dan Susu, Wajah Kencang, Suasana Hati pun Riang
Cara pengobatan ini mungkin memang aneh, tapi itulah yang paling murah dan efektif. Cara lain yang mungkin tidak aneh, tapi agak mahal ialah dengan membeli enzym laktase di apotek, lalu dengan dosis tertentu (sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter dulu) enzym itu ditelan segera sesudah minum susu.
Dengan adanya enzym laktase yang dimasukkan ke dalam tubuh itu, pemecahan laktosa berjalan normal lagi dan rasa sakit perut tidak ada. Kelenjar penghasil laktase dalam tubuh akan terangsang untuk berproduksi kembali.
Kita bebas memilih salah satu di antara kedua cara itu untuk 'berteman' dengan susu lagi. (Intisari Oktober 1987)
Baca Juga : BPOM Memastikan bahwa Produk Susu Kental Manis Mempunyai Kandungan Susu