Advertorial

Ketika Susu Berubah Menjadi Marmer, Bensin Membeku, dan Ludah Jatuh sebagai Serpihan Es

Moh. Habib Asyhad
K. Tatik Wardayati
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Berkunjung ke Oymyakon, sekitar 2.900 km dari Kutub Utara ini kita akan melihat bagaimana bensin membeku, dan susu dijual berupa lempengan mirip marmer.
Berkunjung ke Oymyakon, sekitar 2.900 km dari Kutub Utara ini kita akan melihat bagaimana bensin membeku, dan susu dijual berupa lempengan mirip marmer.

Intisari-Online.com – Datanglah ke Oymyakon, di timur laut Siberia, Jakutiya, Rusia.

Lalu saksikan dengan mata kepaia sendiri: bensin membeku, ikan dalam 5 menit jadi sekeras kayu, dan susu dijual dalam lempengan mirip batu marmer.

Daerah yang berjarak sekitar 2.900 km dari Kutub Utara ini memang layak didapuk sebagai "daerah terdingin" di dunia.

Mari kita simak tulisan Andreas Albes dalam tulisannya yang dimuat di Majalah Intisari edisi Agustus 2008 berikut ini.

Untuk mencapai Oymyakon, kami harus melewati bandara Jakutsk yang dinginnya mencapai-34" C.

Para penumpang pesawat terpaksa mengenakan sepatu lars bulu rusa kutub. Sejenak pramugari raembagi-bagikan surat kabar.

Baca juga: Capai 0 Derajat Celcius, Tempat di Indonesia Ini Juga Diselimuti Es Layaknya Dieng dan Eropa Saat Musim Dingin

Oooh, ada berita, 'Seorang peternak rusa kutub terjatuh dari kuda sampai Iuka parah. Dia harus menunggu bantuan yang baru datang seminggu lagi.

Terpaksa, dia mengamputasi jari kakinya yang beku dengan pisau berburu supaya bisa bertahan hidup..

Mesin mobil tak boleh mati

Ketika dua setengah jam kemudian kami mendarat di Ust-Nera, tempat para penggali emas, suhu Sudan anjlok ke- 42o C.

Meski baru pukul 15.00, Matahari sudah tenggelam. Perjalanan dilanjutkan dengan sebuah bus kecil bersama Kolja, pengemudinya, yang berjenggot tipis mirip Jenghis-Khan.

Selama empat jam kami harus melewati jalan bergelombang dan sungai-sungai beku.

Selanjutnya kami melewati Kolyma-Trasse, jalanan yang dibuat para tawanan di zaman pemerintahan Stalin, dalam usahanya meraup emas Jakutiya.

Baca juga: Memanfaatkan Alat Ski, Tentara Finlandia Bikin Raksasa Uni Soviet Keteteran di Perang Musim Dingin

Sekitar 30 km dari tempat ini terdapat sebuah gulag, penjara bagi tawanan politik di zaman Uni Soviet.

Konon, hampir tidak ada tawanan mampu bertahan hidup lebih dari tiga bulan di selnya. Mereka yang tewas dikuburkan begitu saja di sekitar rel kereta api.

Menurut Kolja, boleh dikatakan setiap 4 m daerah itu merupakan kuburan para tawanan.

Sehingga tempat itu disebut sebagai Kolyma-Trasse, alias jalan penuh tulang belulang.

Kami tiba di Oymyakon pukul 03.00, dengan suhu udara -51o C. Wow, padahal di suhu -45o C saja, bensin sudah membeku.

Itu sebabnya, sepanjang musim dingin mesin mobil terus dihidupkan. Kalau tidak, mesinnya bisa rusak.

Baca juga: Mengalah untuk Menang, Taktik Jitu Pasukan Rusia Bikin Pasukan Napoleon Terjebak dalam Musim Dingin Moskow

Rasa dingin terasa "membakar" ketika kami mengoleskan krim pelancar aliran darah ke wajah. Dalam waktu setengah menit hidung terasa kebas.

Menurut Kolja, itu belum seberapa.

Bila suhu melorot sampai - 64" C napas dan tulang-tulang membeku, bahkan ludah pun langsung jatuh sebagai serpihan es!

Tidak ada angin

Suhu ekstrem di Oymyakon ini terjadi akibat barisan pegunungan Werchojansker dan Tscherski mengalangi berembusnya aliran udara panas ke daerah ini.

Di lembah yang terletak di ketinggian 750 mdpl itu, selama 12 bulan hampir tidak ada angin.

Musim dingin bisa berlangsung sampai sembilan bulan. Sebaliknya, di musim panas suhunya bisa mencapai 35o C.

Baca juga: Donlad Trump dan Kim Jong Un 'Bertemu', Lihat 8 Foto Kehebohan yang Mereka Ciptakan di Olimpiade Musim Dingin 2018

Pada pagi hari juga tidak terlihat orang lalu lalang di jalan.

Kepulan asap di atas rumah-rumah tampak membubung lurus ke langit, menjadi pemandangan khas di daerah berpenduduk sekitar 2.300-an orang itu.

Tidak ada toilet siram di dalam rumah, yang ada hanya barak-barak kayu di halaman rumah.

Sebagian rumah sudah bertelepon, sebagian lagi tampak memiliki radio.

"Pekerjaan paling sederhana adalah pemelihara kuda," kata Fjodoi", sang pemelihara kuda.

Berbekal beberapa celana, jaket, dan topi berukuran besar dari bulu rubah, sosoknya bak gabungan yeti dan astronaut.

Pemelihara kuda, jelasnya, sepanjang hari bisa bebas, karena kuda-kuda liar di Jakutiya lebih suka dan dianggap lebih sehat berada di stepa.

Baca juga: Sebelum Olimpiade Musim Dingin di Korsel Diteror Virus, Mantan Agen Korut Sudah Pernah Beri Peringatan Keras

Kuda-kuda liar dari Oyrayakon ini sering dipakai dalam ekspedisi ke kutub, karena binatang ini memiliki daya tahan luar biasa.

Namun, Fjodor lebih suka menyembelihnya, karena lemak dagingnya kaya akan vitamin dan dianggap sebagai salah satu hidangan lezat.

Sebagian besar penduduk Oymyakon hidup dengan berburu binatang sejenis musang dan kelinci, atau beternak sapi dan rusa kutub.

Tapi di musim dingin, sapi biasanya kedinginan, sehingga tidak bisa menghasilkan susu.

Untuk mengatasinya, para petani membungkus puting susu hewan itu dengan kantong-kantong bulu.

Susu pun tidak akan rusak, karena disimpan dalam keadaan beku di gudang bawah tanah ang dingin sedalam 1 m, dengan suhu tetap, -10o – 15o C sepanjang tahun.

Rumah sakit tanpa obat

Baca juga: Super Indah, Seperti Inilah Pemandangan Air Terjun Niagara Ketika Musim Dingin

Daratan Jakutiya berupa tanah permafrost, tanah membeku sepanjang waktu, hanya mencair di bulan Juni sampai Agustus.

Akibatnya di daerah ini hampir tidak mungkin dibangun rel kereta api.

Untuk itu dibuat jangkungan dari beton raksasa yang ditanam sampai kedalaman beberapa meter, sehingga rel tidak akan tenggelam.

Di zaman Uni Soviet dulu daerah ini cukup terkenal. Di sini pernah hidup orang tertua di dunia, Fjodor Amosow, seorang pemburu, yang meninggal di usia 109 tahun pada tahun 1967. Dr. Innokenti Nowgorodow dari sebuah poliklinik punya cerita.

Dulu, kematian bayi di daerah ini sangal tinggi. Hanya bayi yang sangat kuat dan sangat sehat yang bisa bertahan hidup.

Tak heran kaum wanitanya bisa melahirkan sampai 18 anak.

Di balik baju dokternya yang berwarna putih, dr. Nowgorodow mengenakan sepatu lars berbulu tebal dengan jari sedikit gemetar. la sudah 71 tahun, sedangkan juru rawat wanitanya 72 tahun.

Baca juga: Bagaimana Boneka Salju Menjadi Budaya dan Simbol Kegembiraan Musim Dingin, Juga Natal?

Satu dasawarsa lalu Partai menempatkan dia di Oymyakon.

Namun sekarang tradisi penempatan itu sudah tidak berlaku karena itu ia kesulitan penggantinya. Mereka tidak bisa berbuat banyak terhadap pasien.

Di rumah sakit tidak tersedia obat-obatan atau kamar operasi. Tempat tidur yang berjumlah 11 buah sebagian besar diisi pasien penderita kanker, yang sudah tidak bisa atau tidak mau ditolong lagi.

Terkya tapi tetap miskin

Jakutiya merupakan dataran terluas di Republik Rusia, sekaligus daerah terkaya di dunia.

Di daerah ini terkandung kekayaan alam seperti platina, perak, uranium, biji besi, batu bara, minyak, dan gas.

Jakutiya sendiri penghasil 40% emas di Rusia dan penghasil batu berlian ke-5 terbesar di dunia.

Namun 950.000 penduduknya hidup dalam kemiskinan, karena seluruh kekayaan alam mereka lari ke Moskwa.

Baca juga: Akan Gelar Olimpiade Musim Dingin yang Berjarak ‘Hanya’ 80 KM dari Korut, Korsel Siapkan Ribuan Pasukan

Orang-orang Jakutiya adalah orang-orang Turkvolk, yang memiliki bahasa sendiri.

Lembah ini memang tampak ideal untuk didiami, di samping sungai Indigirka, yang kecepatan arusnya begiiu tinggi, sehingga di suhu berapa pun sungai ini tidak pernah membeku.

Dalam Perang Dunia II, Oymyakon bahkan menjadi tempat strategis untuk mengisi bahan bakar bagi pesawat pembom Sekutu yang akan menyerang Jerman dari arah Timur.

Seorang perwira polisi. Letnan Smirnow, 32, tampak duduk di bawah foto Josef Stalin. Smirnow adalah salah satu dari tiga polisi yang ada di tempat itu.

"Harusnya Oymyakon berterima kasih pada Stalin," katanya.

Tanpa dia tidak akan pernah ada Kolyma-Trasse, dan daerah ini tidak akan pernah terbuka bagi dunia luar.

la berkata seenaknya tanpa berpikir, bagaimana kalau dia sendiri yang mengalami kehilangan anggota keluarga di gulag.

Baca juga: Setiap Musim Dingin Kerap Muncul Es Permata Ajaib yang Memesona di Pantai Ini

Smirnows tidak ingat, kapan terakhir kali menggunakan pentungan pemukulnya. Kebanyakan kejahatan yang terjadi di daerah itu ada hubungannya dengan alkohol.

Kecelakaan jarang terjadi.

Hanya belum lama ini ada seorang petani mengalami kecelakaan di jalan dan tidak melihat rombongan ternak yang mendekat. So, dia terinjak-injak.

Saat suhu mencapai -50o C sekolah akan diliburkan. Hingga tahun lalu di sekolah juga tidak pernah ada pemanas yang berfungsi, sehingga selama mengikuti pelajaran murid-murid tetap meraakai mantel. Keseluruhan ada sekitar 300 orang.

Para remajanya memimpikan adanya kafe, klub internet, atau paling tidak sekolah disko kembali dihidupkan (sayang peralatan stereonya sudah tahunan rusak).

Untungnya, sekali seminggu Pusat Kebudayaan melakukan kegiatan dansa malam hari dengan iringan musik Boney M. dan Diter Bohlen.

Baca juga: Porokello, Aplikasi yang Membantu Pengemudi Menghindai Rusa Kutub Selama Musim Dingin

Coba dengar apa harapan Alexander Krylow, 33. Pria berperawakan tinggi kurus, yang beribukan seorang dokter kelahiran Oymyakon itu adalah pedagang bahan bangunan di Jakutiya.

Pria dengan enam anak dari tiga istri itu memiliki visi menggalakkan turisme di Oymyakon.

Untuk itu dia merancang festival "Pole of Cold" serta pemilihan Ratu "Pole of Cold".

Dia juga membangun hotel pertama dengan aliran air hangat di setiap kamarnya yang berjumlah 10 buah itu.

Omong-omong soal turisme, masih lumayan, setidaknya ada Elke dan Use, dua turis asal Berlin, yang cukup rajin bicara tentang tempat wisata di lembah ini.

Atau aktor Hollywood, Ewan McGregor yang berkeliling dengan motornya di musim panas.

Baca juga: Hati-hati, Ada Peningkatan Risiko Kematian Akibat Masalah Jantung Ketika Liburan Musim Dingin

Pernah juga muncul seorang syekh. Dengan jubah putihnya dia berjalan di jalanan bersalju dan ngotot minta stempel Pemda di paspornya, sebagai bukti kalau dia benar-benar pernah berada di "Pole of Cold".

Ketika diceritakan kuda jenis ini yang digunakan dalam ekspedisi di Kutub Utara, sang syekh memutuskan membeli seekor, seharga AS $ 1.000.

Dia juga mengecek landasan pacu lapangan terbang, dan memutuskan segera mengirim pesawat terbang untuk mengangkut hewan itu.

Demikianlah, dengan hati berdebar-debar penduduk Oymyakon kini menanti deru mesin jet dari Dubai. [Stern/Xen – Intisari Agustus 2008]

Baca juga: Beginilah Cara Jerapah Merayakan Hari Pertama Bebas dari Kandang Musim Dinginnya

Artikel Terkait