Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) menuding kapal perusak China melakukan manuver "berbahaya dan tak profesional" ke kapal perang mereka.
Tuduhan tersebut terjadi setelah kapal perusak USS Decatur melaksanakan operasi navigasi merdeka ke kawasan sengketa Laut China Selatan.
Juru bicara Armada Pasifik Komandan Nate Christensen menuturkan, kapal perusak Luyang mendekati Decatur di kawasan Karang Gaven.
Dilansir AFP Selasa (2/10/2018), Luyang memperingatkan kapal perusak berkekuatan rudal pemandu itu untuk segera meninggalkan Laut China Selatan.
Baca Juga : Usai Gempa di Palu, Muncul Fenomena Tanah Bergerak yang Sebabkan Bangunan Hingga Tiang Listrik Terseret
"Kapal China itu berada 45 meter dari haluan yang memaksa Decatur mengubah jalur untuk menghindari tabrakan," terang Christensen.
Ucapan Christensen mendapat tanggapan dari Kementerian Pertahanan China. Melalui keterangan tertulis, Beijing menyebut kapal perang AS sudah sering masuk tanpa permisi.
Washington, lanjut kemenhan, berulang kali mengirim kapal perang ke teritori maupun kawasan karang yang dikuasai oleh China.
"Aksi itu mengancam kedaulatan dan keamanan China, merusak relasi militer China-AS, dan mencederasi keamanan regional," demikian penjelasan kemenhan.
Kapal USS Decatur melaksanakan operasi di Kepulauan Spratly untuk menjamin hak kapal negara lain melintasi perairan internasional tersebut.
Negeri "Paman Sam" menerangkan, tindakan mereka sudah berada dalam koridor sesuai dengan hukum internasional, dan merupakan tantangan klaim wilayah yang mereka anggap berlebihan.
Sebelumnya AS telah menggelar operasi yang sama Mei lalu dengan mengerahkan kapal perusak dengan rudal pemandu lain, USS Dewey.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR