Advertorial
Intisari-online.com -Perdagangan organ tubuh manusia benar-benar terjadi.
Mengutip dari Daily Express,salah satu kisah yang paling fenomenal yang menimpa Sandro Rosell.
Ia adalah presiden FC Barcelona yang dituduh melakukan transaksi hati manusia untuk Eric Abidal tahun 2012 lalu.
Baca Juga : Begini Kesaksian Penulis Film G30S/PKI yang ‘Menyaksikan’ Penembakan di Rumah Jenderal Ahmad Yani
Tapi Rossel dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Pengadilan Catalan pun akhirnya menangguhkan penyelidikan atas masalah tersebut.
Lepas dari itu, jual-beli organ juga transplantasi ilegal menjadi sesuatu yang mulai disorot dunia.
Lalu seberasa seringkah transaksi ini terjadi dan berapa biaya dari penjualan gelap ini?
Baca Juga : Lebih Dari 380 Orang Telah Dikonfirmasi Tewas Setelah Gempa dan Tsunami di Palu
Kisah lain, ketika Decoded Science mewawancarai seorang mantan peneliti klinis dengan nama yang dirahasiakan untuk sebuah rumah sakit besar di Amerika.
Dalam peryataannyaia menyatakan telah menemukan kasus-kasus di mana orang membeli organ mereka dari orang-orang yang bersedia menjual.
Dia berbagi pengalaman seorang elit dari Arab Saudi yang tiba di rumah sakit untuk transplantasi ginjal ditemani oleh seorang pria muda yang diklaimnya adalah saudaranya.
Pengujian tidak menunjukkan kecocokan genetik, lalu peneliti kemudian menemukan bahwa elite Saudi telah membayar pria muda itu sebesar 50 ribu dolar AS (sekitar Rp745 juta) untuk ginjalnya.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Kisah lain mengenai penjualan organ manusia juga pernah diungkapkan oleh NBC New York.Seorang broker bernama Levy Rosenbaum dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara atas kasus perdagangan organ manusia.
Dakwaannya datang dari operasi penyerangan FBI dari penjualan pasar gelap tiga ginjal dengan total 410 ribu dolar AS (sekitar Rp6,1 miliar).
Rosenbaum merekrut donatur-donatur Israel miskin yang menjual ginjal mereka seharga 10 ribu dolar AS (Rp149 juta) dan menjual kembali ke Amerika dengan harga masing-masing 120 ribu dolar AS (Rp1,7 miliar).
Dia mengatakan kepada agen penyamaran FBI bahwa dia mengatur banyak transplantasi dan menjualnya ke Pusat Medis Albert Einstein dan Rumah Sakit di mana dia bertindak sebagai fasilitator.
Ia juga mengatur donor untuk pasien Israel dari 1999-2000.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Dalam kasus-kasus lain, permintaan organ tubuh seperti ginjal misalnya kini telah mencapai tingkat epidemi di Amerika Serikat.
Bahkan orang-orang bersedia membayar lebih untuk mendapatkan ginjal meskipun dengan cara ilegal dan bisa saja sewaktu-waktu dihukum.
Meskipun ada badan yang mengatur secara legal tentang pembelian dan penjualan organ tubuh manusia.
Pada kenyataannya FBI telah melakukan penangkapan untuk masalah satu ini,dan tentunya masalah tersebut menjadi sesuatu yang masih tabu dan sangat dirahasiakan dari pandangan umum.