Advertorial
Intisari-Online.com - China telah mengeksekusi seorang pria karena membunuh sembilan siswa dan melukai 11 lainnya.
Serangan brutal menggunakan pisau itu terjadi di sebuah sekolah menengah di provinsi Shaanxi, China tengah pada April.
Zhao Zewei, si pembunuh massal itu, dijatuhi hukuman mati pada Juli setelah dituduh melakukan pembunuhan di daerah Mizhi, di provinsi Shaanxi barat laut China pada 27 April.
Pria tersebutdieksekusi hari Kamis lalu dan menjadi tontonan warga. Menurut Xinhua News Agency China, Zhao dieksekusi dengan ditembak.
Baca Juga : Wenseslao Moguel, Pengkhianat Beruntung yang Masih Hidup Setelah Dieksekusi Mati
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Menengah Yulin, Zhao dieksekusi di pagi hari di sebuah tempat eksekusi di Kabupaten Mizhi.
Rekaman yang dirilis oleh Sina Newsrupanya menunjukkan warga desa berkerumun di sisi jalan ketika mereka melihat mobil polisi mengawal Zhao ke tempat eksekusi.
Pengadilan mengatakan Zhao tidak mengajukan banding terhadap hukuman mati.
Ia juga mengatakan hukuman mati telah ditinjau dan disetujui oleh Pengadilan Tinggi Rakyat Shaanxi dan Mahkamah Agung China.
Pada bulan Juli selama masa hukuman, Pengadilan Menengah Yulin menggambarkan serangan Zhao sebagai tindakan balas dendam.
Dikatakan Zhao yang menganggur berpikir bahwa dia ditertawakan oleh teman-teman sekelasnya saat itu.
Karena itu, dia menyimpan dendam dan merencanakan serangan.
Awalnya, dia berencana untuk menyerang mantan teman sekelasnya, namun dia gagal menemukan mereka.
Baca Juga : Kisah di Balik Pasar Gelap Perdagangan Organ Tubuh Manusia, Ternyata Sebegini Harga Ginjal Manusia
Akibatnya, Zhao memutuskan untuk menyerang murid-murid sekolah saat ini.
Zhao membeli lima pisau melalui internet pada bulan Maret dan April.
Pada tanggal 27 April sekitar jam 5 sore, dia membawa tiga pisau dan pergi ke Beimendong di Mizhi untuk menunggu siawa-siswapulang dari sekolah.
Pada pukul 6.14 sore, Zhao berlari ke arah para siswa dan mulai menusuk mereka dengan senjatanya.
Serangan itu mengakibatkansembilan siswa tewas, empat luka berat dan delapan luka ringan.
Pengadilan menemukan motif Zhao 'tercela' dan caranya membunuh 'sangat kejam'.(Adrie P. Saputra)