Advertorial
Intisari-Online.com - Lebih dari 380 orang telah dikonfirmasi tewas setelah tsunami yang dipicu oleh gempa berkekuatan 7,5 SR menghantam Palu pada Jumat (28/09/2018),laporan tribunnews.com
Gelombang hingga ketinggian 3 meter menyapu Palu di pulau Sulawesi.
Video di media sosial menunjukkan orang-orang berteriak dan melarikan diri dengan panik danada pmandangan sebuahmasjid di antara bangunan yang rusak.
Guncangan kuat terus mengguncang kota.
Ribuan rumah ambruk, bersama dengan rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan.
Baca Juga : Kisah Kakak Nunuk: Berhasil Selamat Pascagempa Donggala Meskipun kaki Kirinya Sobek Saat Naik Plafon Masjid
Upaya penyelamatan sedang berlangsung, meskipun terhambat oleh pemadaman listrik.
Jalan utama ke Palu telah diblokir karena tanah longsor, dan jembatan utama diturunkan.
Banyakjenazah di sepanjang garis pantai.
Badan bencana Indonesia mengatakan setidaknya 384 orang telah tewas, tetapi jumlahnya diperkirakan akan meningkat.
Setidaknya 540 telah terluka.
"Banyak mayat ditemukan di sepanjang garis pantai karena tsunami, tetapi jumlahnya masih belum diketahui," kata Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara agensi, kepada Reuters.
"Ketika ancaman itu muncul kemarin, orang-orang masih melakukan aktivitas mereka di pantai dan tidak segera lari dan mereka menjadi korban," katanya dalam jumpa pers.
Beberapa orang selamat dengan memanjat pohon setinggi enam meter untuk melarikan diri dari ombak besar, kata juru bicara itu.
Baca Juga : Gempa Donggala Picu Tsunami Palu: Ini Ciri-ciri Terjadinya Tsunami yang Wajib Anda Tahu
Di Palu, ratusan orang telah mempersiapkan festival pantai yang akan dimulai pada Jumat malam.
Rumah sakit utama kota itu rusak akibat gempa, dan cuplikan TV menunjukkan lusinan orang yang terluka dirawat di luar, di tenda-tenda medis darurat.
Palu dan Donggala adalah rumah bagi lebih dari 600.000 orang.
Presiden Joko Widodo mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan sedang dalam perjalanan ke daerah itu untuk memperkuat tim penyelamat dan membantu mengambil jenazah.
Bandara utama di Palu telah ditutup sejak tsunami melanda.
Seorang menteri mengatakan landasan pacu rusak tetapi diharapkan helikopter masih bisa mendarat.
83 personel TNI dan bantuan barang seberat 6.943 Kg dikirim ke Palu menggunakan pesawat Hercules. (Adrie P. Saputra)