Advertorial
Intisari-Online.com – Kesedihan masih dirasakan penikmat sepakbola Indonesia saat mengingat kejadian tragis di Minggu cerah 23 September 2018 lalu.
Adalah Haringga Sirila, suporter Persija Jakarta yang tewas dikeroyok oleh sejumlah Bobotoh – suporter Persib Bandung – saat datang ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api untuk mendukung tim kesayangannya.
Laga Minggu sore itu memang dijuluki Super Big Match yang memepetemukan Persib Bandung menjamu tamunya Persija Jakarta.
Entah bagaimana awalnya, sudah rahasia umum, jika salah satu dari dua tim itu menjadi tuan rumah, maka suporter lawan 'dilarang' untuk bertamu.
Baca Juga : Bobotoh akan Berdamai dengan The Jakmania, Semoga Ini Tak Sekadar Isapan Jempol Semata
Meski telah dihimbau oleh pihak kepolisian dan bahkan timnya sendiri, atas nama kecintaan, beberapa suporter tetap nekat menyambangi stadion tuan rumah.
Catatan mengungkap, ada 6 orang yang meregang nyawa akibat rivalitas kedua kelompok suporter itu sejak tahun 2012, 3 dari pihak Bobotoh dan 3 dari pihak Jakmania.
Sementara 6 orang ini tidak beruntung, ada mereka yang masih bisa pulang bertemu orang tuanya berkat kebaikan dari orang-orang yang mau bertindak.
Persis, cerita ini dibagikan sendiri oleh seorang presenter sepakbola yang pada waktu itu ditugaskan oleh salah satu stasiun TV swasta untuk melaporkan secara langsung update pertandingan antara Persija VS Persib, Jumat 3 November 2017 di Stadion Manaha, Solo.
Selain sebagai presenter acara olahraga, Randy Tanaya juga beberapa kali berakting di FTV dan finalis pemilihan Abang None Jakarta tahun 2010.
Ia membagikan pengalamannya itu di instagram pribadinya @randytanaya.
"Setelah pertandingan yang begitu seru, 2x45 menit, begitu liat sosmed yang ada malahan banyak postingan pita hitam, mau sampai kapan terus-terusan begini?" caption awal Randy disertai gambar pita hitam tanda belasungkawa pada Haringga Sirila.
Randy kemudian memulai cerita pengalaman pribadinya, kala itu ia akan melaksanakan Sholat Jumat di sebuah Masjid di belakang Stadion Manahan, " tidak terlalu besar (Masjid) dan kalau ga salah deket dengan kampus apa (gua lupa)," tulis Randy.
Masjid tersebut dipenuhi oleh Jakmania, tapi ada pemandangan unik dan mencolok yang dilihat Randy.
Baca Juga : Terus Berulang, Ini 5 Insiden Mengenaskan Saat Wasit Dikeroyok dan Dianiaya di Sepakbola Indonesia
Randy melihat sepasang Bobotoh berada di masjid.
"Ada sepasang Bobotoh (kayanya mereka pacaran) si cewek nemenin cowoknya di teras kiri mesjid. Si cewek duduk disamping cowoknya yg udah masuk shaf. Kondisinya belum terlalu ramai." tulis Randy.
Randy tahu kalau mereka adalah Bobotoh karena melihat perempuan itu memakai jersey Persib. Begitu mencolok, di tengah warna khas para Jakmania yang ada di sana.
Randy dan salah satu kru TV itu sholat di dekat sepasang Bobotoh ini.
Setelah Sholat Randy, bertanya kepada mereka, darimana berasal.
"Mba Mas, kalian dari mana? Mereka jawab klo ga salah dari Wonogiri naik motor, dengan logat jawa yg khas," tulis Randy.
Bertindak cepat, Randy kemudian mencarikan mukena untuk dipakai si perempuan, meski jersey Persib masih terlihat samar-samar.
Ketika Sholat Jumat dimulai, orang-orang yang sholat di masjid itu dengan kebanyakan Jakmania memusatkan perhatiannya pada sepasang Bobotoh ini.
Selesai sholat, pasangan Bobotoh ini ternyata ada yang menarik kebelakang.
Baca Juga : 4 Merek Ponsel Asal Indonesia Ini Dikira Berasal dari China, Kok Bisa?
"Singkat kata, selesailah sholat Jum'at, gua masih nambah 2 rakaat ba'diah Jum'at. Pas gua salam, ternyata tuh pasangan udah ada yg narik ke belakang Masjid, atau di balik tembok imam, alhasil gua susulah kesana," tulis Randy.
Randy menuliskan, ada beberapa Jakmania yang memang sudah marah-marah dan hampir emosi pada pasangan Bobotoh ini.
Randy pun berusaha melerai dan mencoba berbicara pada mereka. Ia bahkan menjamin para Jakmania untuk mengamankan mereka.
Ia meminta para Jakmnia untuk tidak meneriaki mereka setelah keluar dari masjid. "Bisa dibayangin ga kemungkinan kejadian apa jika mereka diteriakin?" tulisnya.
Berkat komunikasi dan kebesaran hati, emosi berhasil ditahan.
Randy pun bahkan mengawal pasangan Bobotoh itu keluar dari masjid hingga menuju tampat parkir sepeda motor mereka di dalam area Stadion Manahan.
Apa yang mendasari Randy mau dan rela melakakukan hal tersebut, ia menuliskan 5 hal di postingannya.
1. Itu hari Jum'at, bagi gua Jum'at adalah hari yang spesial ditiap pekannya. Jadi gua ga mau ada kejadian apapun yang akan berpotensi merusak hari itu.2. Gua ga mau ada korban-korban berikutnya.3. Gua ga mau citra supporter sepakbola Indonesia negatif di pemberitaan.4. Kalau ada korban, pernah mikirin ga kondisi orang tua dan keluarga korban sakitnya gimana?5. "Tidak ada satu kemenanganpun yang sebanding dengan nyawa" by @bepe20
Randy pun meminta pasangan Bobotoh ini pulang atau menonton di tempat lain lewat TV. Ia pun menunggui untuk memastikan mereka keluar area Manahan dengana aman.
Apa yang bisa diteladani dari sikap yang ditunjukkan Randy?
Baca Juga : Dulu Dibully dan Ditolak Wanita, Pria Asal Cimahi ini Berubah Mirip Artis Korea Tanpa Operasi Plastik
Mau siapa pun kita, apa profesi kita, jersey apa yang kita kenakan, kemanusiaan adalah yang terpenting di tengah panasnya rivalitas.
Ali bin Abi Thalib pun berkata, Kejahatan akan terus ada bukan karena banyaknya orang-orang jahat, melainkan karena diamnya orang-orang baik.
Sekecil apa pun tindakan kita, bisa berakibat baik atau buruk pada orang lain.
Hanya 90 menit di lapangan jangan sampai membuat kita lupa, di luar kita adalah saudara sesama manusia dan saudara sebangsa.
Kerena tidak ada kemenangan apapun yang sebanding dengan nyawa.