Dari situ, sekitar tahun 2016 mulai terbentuklah sebuah komunitas bernama Kitty Rider Indonesia, sebuah forum yang tersebar di banyak kota-kota besar Indonesia.
Jumlah anggotanya sendiri sekarang telah mencapai angka 250 orang.
Menjadi komunitas motor pertama di Indonesia yang terbentuk berdasarkan pada warna dan jauh dari kesan menyeramkan, Kitty Rider pun juga terlibat aksi sosial terkait bencana di Lombok bulan Juli 2018 lalu.
Baca Juga : Maskapai ini 'Typo' Nama di Badan Pesawatnya Tapi Malah Dianggap Strategi Pemasaran yang Cerdik
Bagi anggotanya yang sebagian besar terdiri dari kalangan pria ini, ada berbagai motivasi melatar belakangi mereka untuk menjadi Kitty Rider.
Ada yang murni menyukai warna pink, ada yang dikarenakan permintaan pacar, istri, atau sama seperti Bunny, yakni permintaan dari anak.
Tak perlu dipertanyakan lagi, rasa sayang Bunny yang begitu besar kepada putrinya mampu menekan gengsi dan dan mengubahnya menjadi kebanggan untuk menjadi ayah seperti sekarang.
Dalam melakukan pekerjaan kesehariannya, tak jarang pula penumpang yang meminta foto karena keunikan ojek pink ini.
Bahkan sosoknya sebagai ojek pink sempat dua kali muncul dan meramaikan akun Instagram cerita seputar Ojek Online.
Selain dengan cara ini, rasa sayang Bunny dan istri kepada anak juga tercermin dari pemberian nama yang unik.
Sepakat untuk tidak menggunakan nama berbau adat Jawa dan Bali, putri pertama mereka pun diberi nama Number One Wali Arazi.
Baca Juga : Desa Terendam Muncul Lagi di Waduk Jatigede, Ini 5 Kota yang Tenggelam di Seluruh Dunia
Yakni memilih sentuhan internasional dengan selipan doa untuk menjadi yang utama atau Number One.
Berjarak empat tahun dengan Number One, putri kedua mereka pun memiliki nama yang tak kalah unik, De One Wali Barmawi dengan sentuhan Spanyol serta selipan doa yang sama.
Meski begitu, ayah Hello Kitty pink ini masih ingin mempertahankan tradisi Bali yang bercirikan kepemilikan akan anak tengah.
Untuk alasan ini, De One Wali Barmawi sebenarnya masih mengandung unsur nama anak tengah dalam budaya Bali yang diwujudkan dengan awalan De dari Kade/ Kadek atau Nengah.
Baca Juga : 48 Tahun Pakai Cincin yang Sama, Ini Rahasia di Balik Cincin yang Selalu Melekat di Tangan Pangeran Charles
Bagaimanapun juga, keberanian Ketut Bunny dan kemudian keberadaan Kitty Rider dengan lambang Hello Kitty telah menjadi semacam pendobrak gagasan lawas yang mencirikan pink sebagai citra feminitas perempuan.
"Cemoohan itu banyak sekali... namun selama saya tidak merugikan masyarakat, kenapa tidak?" tegasnya.
Baca Juga : Badan bertato Hati Hello Kitty, Pemuda Yogyakarta Ini Rela Antarkan Kakek Tak Dikenal Pulang ke Medan
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR