Advertorial

Bella Shofie Melahirkan Bayi Laki-laki Melalui Program Bayi Tabung, Ini 8 Tahapan Program Bayi Tabung

Mentari DP
Aulia Dian Permata

Tim Redaksi

Walau begitu bukan berarti program bayi tabung juga mudah. Bahkan beberapa calon ibu harus siap merasakan kesakitan.
Walau begitu bukan berarti program bayi tabung juga mudah. Bahkan beberapa calon ibu harus siap merasakan kesakitan.

Intisari-Online.com – Salah satu selebritas Indonesia, Bella Shofie, dikabarkan telah melahirkan seorang bayi laki-laki pada tanggal 9 September 2018 kemarin.

Bella mengaku bahwa dirinya hamil melalui program bayi tabung setelah sebelumnya dia sempat mengalami keguguran.

Memang program bayi tabung atau dalam dunia kedokteran disebut in vitro fertilisasi (IVF) dipilih oleh sebagian calon orangtua yang sangat menginginkan seorang anak.

Program ini memang memakan biaya yang sangat mahal, namun demi memiliki seorang anak, sepertinya apa saja akan dilakukan oleh orangtua.

Baca Juga : Selain Lin Dan, Ini 3 Pemain Top Dunia yang Berhasil Anthony Sinisuka Ginting Kalahkan

Walau begitu bukan berarti program bayi tabung juga mudah. Bahkan beberapa calon ibu harus siap merasakan kesakitan.

Tapi menurut laporan, program bayi tabung meningkatkan peluang kehamilan hingga 40 persen.

Berikut 8 tahapan program bayi tabung dilansir dari kompas.com.

1. Pemeriksaan USG, hormon, saluran telur, dan sperma

Pasangan yang akan melakukan program bayi tabung, disarankan datang pada hari kedua mestruasi.

Dilakukan pemeriksaan hormon dan sel telur akan dilakukan dengan USG Transvaginal. Sedangkan pada calon ayah dilakukan analisis kualitas sperma.

2. Penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur

Selanjutkan silahkan datang lagi pada siklus mentruasi berikutnya.

Lalu mendapat suntikan Gonal F yang berfungsi membesarkan sel telur. Suntikan dilakukan selama 10-12 hari, tergantung respon tubuh.

Baca Juga : SK Bisa Dijaminkan ke Bank, Inilah 6 Keuntungan Bekerja Sebagai PNS

3. Penyuntikan obat penekan hormon

Jadi, setelah melakukan proses suntuk pembesaran sel telur, selanjutnya dilakukan proses suntik untuk mengendalikan atau menekan hormon.

4. Pengambilan sel telur

Setelah 12 hingga 14 hari, tergantung respon tubuh dan paling tidak ada tiga buah folikel minimal berukuran 18 mili, lalu mulai suntik untuk pematangan akhir.

Selanjutnya, 36 jam kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sel telur.

5. Pembuahan

Setelah diambil sel telurnya, dilakukan pembuahan di luar.

Teknik yang dipakai sekarang ini adalah ICSI (Intra-cytiplasmic sperm injection), yaitu sperma disuntikan langsung ke dalam sel telur.

Sperma yang dipilih oleh embriolog adalah yang paling bagus bentuk dan kecepatannya.

Baca Juga : Catat! Begini Alur Pendaftaran Seleksi CPNS 2018 via SSCN BKN, Jangan Sampai Salah!

6. Pengembangan embrio

Setelah 16 jam akan didapatkan sel telur yang sudah dibuahi.

Lalu lihat perkembangan embrionya dalam lima hari. Hari kedua dan ketiga terjadi pembelahan sel, hari keempat mulai terbentuk morula, dan hari kelima terbentuk blastokista (embrio yang berusia empat sampai sembilan hari setelah pembuahan).

7. Penanaman embrio

Penanaman embrio ke dalam rahim bisa dilakukan pada hari kedua, ketiga, atau kelima pembelahan. Tergantung dari kualitas embrio.

Tapi yang paling baik sebenarnya adalah hari kelima (ketika sudah menjadi embrio blastokista).

8. Menunggu hasil

Setelah dua minggu setelah proses penanaman, dokter akan melihat apakah embrio berhasil menempel ke rahim atau tidak.

Jika terjadi penempelan yang sempurna, maka akan terjadi kehamilan yang sama seperti kehamilan pada umumnya.

Baca Juga : Krisis Kamar Mayat Akibat Perang dengan Kartel Narkoba, 100 Mayat Tanpa Identitas Terlunta-lunta di Dalam Truk

Artikel Terkait